TRIPOLI - Perdana Menteri Libya
Ali Zeidan mengungkapkan, seribu tahanan Penjara al-Kweifiya, berjaya melarikan diri kerana dibantu oleh para penduduk yang tinggal di sekitar penjara.
Menurut
Ali, para penduduk mengatur pelarian diri beramai-ramai itu, kerana mereka
tidak menginginkan adanya penjara di sekitar rumah mereka. Penjara itu
berada dekat kota Benghazi, Libya.
"Warga yang tinggal dekat
penjara melancarkan serangan itu kerana mereka tidak ingin penjara ada
dekat rumah mereka," ujarnya, seperti dikutip dari Aljazeera.com,
Minggu.
Dia mengaku, telah memerintahkan pihak keselamatan untuk mengirimkan informasi mengenai para pelarian ke pos perbatasan.
Pos perbatasan Libya dengan Mesir, dilaporkan telah ditutup untuk mencegah kaburnya para pembunuh seorang aktivis terkemuka di kota timur Libya.
Seperti
diberitakan sebelumnya, sekitar seribu orang penghuni penjara
al-Kweifiya di kota Benghazi, Libya, melarikan diri, Sabtu (27/7/2013),
waktu setempat.
Sebahagian besar pelarian itu, ungkapnya merupakan
pelanggar tindak pidana umum, walau beberapa dari mereka merupakan
tahanan kes terkait dengan mantan rezim Presiden Moammar Gadhafi.
Namun, seorang pegawai keselamatan di penjara mengatakan sebahagian besar banduan yang melarikan diri menghadapi tuduhan serius.
Seorang pegawai keselamatan Libya lainnya Mohammed Hijazi mengatakan pasukan pemerintah telah berhasil menangkap 18 pelarian tersebut. (aljazeera/upi.com)
sumber: TRIBUNNEWS.COM,
No comments:
Post a Comment