France24.com
Mumbai - Menyedihkan! Seekor gajah di
Mumbai, India mati mengenaskan kerana diperlakukan tidak sepatutnya. Gajah
yang biasa tampil menghibur orang ramai ini mati kerana bekerja telalu kuat
dan mengalami kelebihan berat badan.
Gajah betina bernama Bijlee ini mati pada 30/6 waktu setempat akibat komplikasi penyakit. Mulai dari usianya yang terlalu tua yakni 58 tahun, kemudian degenerasi otot kaki hingga mengalami radang sendi.
"Dia mati kerana diabaikan, kurangnya kesedaran dan perlakuan yang tidak layak," ujar Sekretaris Kelompok Pencegahan Kekejaman terhadap Binatang wilayah Bombay, JC Khanna, seperti dilansir AFP, Isnin (1/7/2013).
Khanna merupakan seorang doktor hewan dan juga konsultan yang tergabung dalam tim penyelamat Bijlee. Nama Bijlee sendiri berarti kilat. Kondisi gajah betina ini menarik perhatian para aktivis hewan dan juga bintang film Bollywood, setelah ditemukan tergeletak kerana sakit pada awal bulan ini.
Bijlee ditemukan di pinggiran Mumbai dalam keadaan menyedihkan, yakni tidak mampu berjalan kerana selalu dipaksa bekerja tanpa dirawat dengan sepatutnya. Surat khabar setempat melaporkan, Bijlee sengaja digunakan oleh pemiliknya untuk tampil di jalanan dan menghibur dalam acara pernikahan tanpa istirahat selama 50 tahun terakhir.
"Kondisinya menurun drastik dalam tiga hari terakhir, hingga dia tidak mampu berdiri sendiri, bahkan dengan alat bantu," tulis surat khabar Mumbai Mirror.
Menurut doktor hewan yang memeriksa kondisi terakhir Bijlee, gajah ini telah sejak lama diberi makanan junk food, yang tidak sesuai bagi pencernaannya. Biasanya gajah diberi makan rumput atau tumbuhan lainnya.
Keberadaan gajah memang biasa di jalanan India. Biasanya gajah-gajah ini digunakan dalam perayaan keagamaan. Tercatat ada sekitar 25 ribu gajah Asia liar yang hidup di wilayah India. Namun sayangnya, kelangsungan hidup gajah-gajah ini terancam akibat perburuan liar dan pengrusakan habitat mereka oleh manusia. detikNews
Gajah betina bernama Bijlee ini mati pada 30/6 waktu setempat akibat komplikasi penyakit. Mulai dari usianya yang terlalu tua yakni 58 tahun, kemudian degenerasi otot kaki hingga mengalami radang sendi.
"Dia mati kerana diabaikan, kurangnya kesedaran dan perlakuan yang tidak layak," ujar Sekretaris Kelompok Pencegahan Kekejaman terhadap Binatang wilayah Bombay, JC Khanna, seperti dilansir AFP, Isnin (1/7/2013).
Khanna merupakan seorang doktor hewan dan juga konsultan yang tergabung dalam tim penyelamat Bijlee. Nama Bijlee sendiri berarti kilat. Kondisi gajah betina ini menarik perhatian para aktivis hewan dan juga bintang film Bollywood, setelah ditemukan tergeletak kerana sakit pada awal bulan ini.
Bijlee ditemukan di pinggiran Mumbai dalam keadaan menyedihkan, yakni tidak mampu berjalan kerana selalu dipaksa bekerja tanpa dirawat dengan sepatutnya. Surat khabar setempat melaporkan, Bijlee sengaja digunakan oleh pemiliknya untuk tampil di jalanan dan menghibur dalam acara pernikahan tanpa istirahat selama 50 tahun terakhir.
"Kondisinya menurun drastik dalam tiga hari terakhir, hingga dia tidak mampu berdiri sendiri, bahkan dengan alat bantu," tulis surat khabar Mumbai Mirror.
Menurut doktor hewan yang memeriksa kondisi terakhir Bijlee, gajah ini telah sejak lama diberi makanan junk food, yang tidak sesuai bagi pencernaannya. Biasanya gajah diberi makan rumput atau tumbuhan lainnya.
Keberadaan gajah memang biasa di jalanan India. Biasanya gajah-gajah ini digunakan dalam perayaan keagamaan. Tercatat ada sekitar 25 ribu gajah Asia liar yang hidup di wilayah India. Namun sayangnya, kelangsungan hidup gajah-gajah ini terancam akibat perburuan liar dan pengrusakan habitat mereka oleh manusia. detikNews
No comments:
Post a Comment