05 Jul 2013
illustration only
Lagi-lagi anak-anak menjadi korban keganasan
manusia. Anak-anak yang seharusnya menikmati masa-masa bermain, terpaksa
mencari makanan untuk keluarganya yang miskin. Niat untuk mencari
makanan, dua anak di Afghanistan ini malah menemui ajal. Keduanya
dituduh menjadi mata-mata pihak barat oleh militan Taliban.
Tragedi
menyedihkan ini terjadi beberapa hari yang lalu. Dua kanak-kanak yang mencari
sisa-sisa makanan ini mengais-ngais sampah dekat markas polis di
Kota Kandahar, yang juga menjadi pangkalan tentera Barat. Sedihnya, dua kanak-kanak ini dituduh menjadi mata-mata oleh militan Taliban. Ketika
perjalanan pulang dari tempat mereka mengais sampah, di jalan mereka
tiba-tiba ditangkap dan diinterogasi oleh militan keji itu. Tanpa ampun,
mereka dibunuh dengan dipenggal kepalanya. Jasad dua anak berusia 10
dan 16 tahun itu ditemukan keesokan harinya.
Gabernor
Kandahar Toryalay Wessa memerintahkan pasukan keselamatan dan polis agar
memburu dan menangkap para militan yang bertanggung jawab atas
pembunuhan itu apa pun caranya dan berapa pun harganya. Kerana anak-anak
itu tidak bersalah dan tindakan militan Taliban itu keterlaluan serta
tidak berperikemanusiaan dan jelas melanggar hukum yang berlaku. "Keduanya
merupakan anak-anak tidak berdosa dan tidak ada hubungannya dengan
pemerintah atau pihak asing." tambahnya lagi.
Beberapa
waktu setelah kejadian ini beredar, pihak Taliban membuat pernyataan
bahawa mereka tidak melakukan hal tersebut. Sebelumnya militan Taliban
juga pernah dituduh memenggal dua orang anak dan mereka membantahnya.
Namun sudah diketahui secara luas bahawa militan Taliban sering melakukan
hal yang ekstrim.
Para pegawai percaya Taliban telah membunuh dan memenggal kedua
anak itu sebagai peringatan kepada anak-anak muda agar tidak bekerja
sama dengan pasukan koalisi.
Konflik perang
berpanjangan dan jatuhnya perekonomian membuat banyak anak-anak yang
tidak bersalah menjadi korban. Mereka hidup dalam kemiskinan, untuk
makan saja mereka kekurangan. Sudah saatnya anak-anak terbebas dari
teror perang yang pada akhirnya menempatkan mereka menjadi korban nya.
Vemale.com
No comments:
Post a Comment