Tokyo, - Polis Jepun berhasil
mencokok tersangka mucikari pelayanan seks pesan hantar (sex home
delivery service). Uniknya, perniagaan layanan seks yang dijalankan
tersangka menggunakan wanita berbadan 'subur' alias gemuk.
Seperti dilansir AFP, Selasa (16/7/2013), para pekerja seks berbadan jumbo tersebut memiliki bobot hingga 150 kilogram. Perusahaan layanan esek-esek tersebut diberi nama 'Makkusu Bodi' yang artinya 'Badan Maksimal'. Tersangka mucikari yang berhasil ditangkap polis tersebut bernama Keiko Saito, wanita berumur 41 tahun.
Menurut polis , Saito bersama seorang pekerja nya dipercayai menjalankan perniagaan tersebut untuk melayani para lelaki yang cenderung menyukai 'payudara dan bokong sangat besar'. Sekitar 30 wanita berkelebihan berat badan dipekerjakan Saito.
Dalam perniagaan ini, para pekerja seks komersial (PSK) bertubuh subur tersebut boleh dipesan via telepon. Kemudian pekerja seks yang bersangkutan akan pergi ke tempat pemesan, boleh saja rumah ataupun hotel. Di Jepun, layanan seperti itu lazim disebut 'deri heru' alias 'layanan hantar kesihatan'. Layanan pesan hantar seks penetratif seperti itu dianggap ilegal di negeri Sakura tersebut.
Saito yang disebut-sebut mendapat omzet 400 juta yen selama tiga tahun, ternyata juga merupakan bekas PSK. Wanita itu menjalankan perniagaan pelacuran khusus badan 'subur' lantaran dirinya yakin banyak masyarakat yang menyukai perempuan berbadan gemuk.
sumber : detikNews
Seperti dilansir AFP, Selasa (16/7/2013), para pekerja seks berbadan jumbo tersebut memiliki bobot hingga 150 kilogram. Perusahaan layanan esek-esek tersebut diberi nama 'Makkusu Bodi' yang artinya 'Badan Maksimal'. Tersangka mucikari yang berhasil ditangkap polis tersebut bernama Keiko Saito, wanita berumur 41 tahun.
Menurut polis , Saito bersama seorang pekerja nya dipercayai menjalankan perniagaan tersebut untuk melayani para lelaki yang cenderung menyukai 'payudara dan bokong sangat besar'. Sekitar 30 wanita berkelebihan berat badan dipekerjakan Saito.
Dalam perniagaan ini, para pekerja seks komersial (PSK) bertubuh subur tersebut boleh dipesan via telepon. Kemudian pekerja seks yang bersangkutan akan pergi ke tempat pemesan, boleh saja rumah ataupun hotel. Di Jepun, layanan seperti itu lazim disebut 'deri heru' alias 'layanan hantar kesihatan'. Layanan pesan hantar seks penetratif seperti itu dianggap ilegal di negeri Sakura tersebut.
Saito yang disebut-sebut mendapat omzet 400 juta yen selama tiga tahun, ternyata juga merupakan bekas PSK. Wanita itu menjalankan perniagaan pelacuran khusus badan 'subur' lantaran dirinya yakin banyak masyarakat yang menyukai perempuan berbadan gemuk.
sumber : detikNews
No comments:
Post a Comment