foto: Washington Post
Kahirah, - Mesir kian memanas. Tentera
Mesir pun menyatakan siap mati dalam membela rakyat negera itu.
Pernyataan ini disampaikan menyusul penolakan Presiden Mohamed Morsi
untuk meletakkan jawatannya sesuai tuntutan para demonstran.
"Kami bersumpah demi Tuhan bahawa kami akan mengorbankan darah kami bagi Mesir dan rakyatnya, untuk membela mereka dari setiap teroris, radikal atau penipu," demikian pernyataan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir, SCAF yang dipimpin Jenderal Abdel Fattah al-Sisi seperti dilansir Press TV, Rabu (3/7/2013).
Sebelumnya pada Isnin, 1 Julai waktu setempat, tentera Mesir memberikan Morsi ultimatum 48 jam untuk melakukan kompromi dengan pembangkang. Ditegaskan tentera, jika tak ada tindakan hingga tenggat waktu berakhir, tentera akan mengintervensi dengan melakukan rancangan mereka sendiri.
Morsi kemudian menolak ultimatum tersebut dan meminta tentera untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang memecah-belah bangsa. Morsi pun menegaskan, dia terpilih dalam pemilihan yang adil dan bebas, kerananya dia akan terus melanjutkan kepemimpinannya.
Morsi juga menuding para pendukung rezim terguling Hosni Mubarak mencuba menimbulkan kekacauan dan kekerasan. Morsi pun menegaskan, dia siap mengorbankan hidupnya untuk membela legitimasi dirinya.
Sebelumnya pada 30 Jun waktu setempat, jutaan demonstran tumpah-ruah ke jalan-jalan di berbagai wilayah Mesir untuk menuntut pengunduran diri Morsi.
Morsi yang terpilih secara demokrasi itu dianggap tidak memenuhi janji-janji reformasinya. Pemimpin yang baru menjawat satu tahun itu, juga dituding lebih memprioritikan kepentingan kelompoknya, Ikhwanul Muslimin.detikNews
"Kami bersumpah demi Tuhan bahawa kami akan mengorbankan darah kami bagi Mesir dan rakyatnya, untuk membela mereka dari setiap teroris, radikal atau penipu," demikian pernyataan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir, SCAF yang dipimpin Jenderal Abdel Fattah al-Sisi seperti dilansir Press TV, Rabu (3/7/2013).
Sebelumnya pada Isnin, 1 Julai waktu setempat, tentera Mesir memberikan Morsi ultimatum 48 jam untuk melakukan kompromi dengan pembangkang. Ditegaskan tentera, jika tak ada tindakan hingga tenggat waktu berakhir, tentera akan mengintervensi dengan melakukan rancangan mereka sendiri.
Morsi kemudian menolak ultimatum tersebut dan meminta tentera untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang memecah-belah bangsa. Morsi pun menegaskan, dia terpilih dalam pemilihan yang adil dan bebas, kerananya dia akan terus melanjutkan kepemimpinannya.
Morsi juga menuding para pendukung rezim terguling Hosni Mubarak mencuba menimbulkan kekacauan dan kekerasan. Morsi pun menegaskan, dia siap mengorbankan hidupnya untuk membela legitimasi dirinya.
Sebelumnya pada 30 Jun waktu setempat, jutaan demonstran tumpah-ruah ke jalan-jalan di berbagai wilayah Mesir untuk menuntut pengunduran diri Morsi.
Morsi yang terpilih secara demokrasi itu dianggap tidak memenuhi janji-janji reformasinya. Pemimpin yang baru menjawat satu tahun itu, juga dituding lebih memprioritikan kepentingan kelompoknya, Ikhwanul Muslimin.detikNews
No comments:
Post a Comment