Saturday, August 24, 2013

Kisah Kekejaman di Lokasi Penyiksaan Kerja Paksa Korea Utara

 23 Ogos 2013
Penjaga Korut di lokasi penjara kerja paksa (Foto: Reuters) 
 Penjaga Korut di lokasi penjara kerja paksa (Foto: Reuters)
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) masih terus menjadi sorotan media ketika ini. Kisah-kisah mengenai kekejaman Pemerintah Korut tersebut beredar dari bekas penghuni lokasi tahanan ataupun tempat kerja paksa di negara itu.

Muncul kesaksian-kesaksian mengerikan dari warga Korut yang sebelumnya menempati lokasi tahanan kerja paksa. Mereka kerap mengalami tindakan brutal dari para penjaga atau bahkan mandor setempat.

Seorang bekas pekerja yang berhasil membelot dari tahanan kerja paksa itu, menceritakan bagaimana seorang mandor kilang di lokasi tahanan itu berbuat kekejaman di luar batas kemanusiaan.

Jee Heon-a mengatakan kepada Komisi Penyelidikan Pertubuhan Bangsa-Bangsa (PBB), mengenai penyiksaan yang dialami oleh seorang ibu. Ibu itu bahkan dipaksa untuk membunuh bayinya sendiri dalam sebuah mangkuk berisi air panas.

"Ada seorang ibu yang memohon penjaga untuk mengampuninya kerana bayinya menangis, tapi penjaga itu tetap memukulinya," ujar Jee Heon-a, seperti dikutip Daily Mail, Jumaat (23/8/2013).

"Dengan tangannya yang gemetar Ibu itu kemudian meletakan wajah bayi itu ke dalam air. Bayi itu pun berhenti menangis. Seorang nenek-nenek yang membantu kelahiran bayi itu pun segera menarik bayinya agar tidak terendam dalam air panas," lanjutnya.

Kesaksian Jee diakui oleh bekas  tahanan lainnya Shin Dong-hyuk. Shin menjelaskan semua itu dalam buku yang dia tulis. Buku berjudul "Escape From Camp 14" ini menjelaskan secara gamblang mengenai penyiksaan yang terjadi di tahanan kerja paksa di Korut.

Sementara Komisi PBB melakukan audiensi terhadap 30 pembelot yang beruntung boleh melarikan diri dari tahanan penjara kerja paksa tersebut. Diharapkan, kesaksian-kesaksian ini boleh membuka kekejaman yang terjadi di Korut, sejak Dinasti Kim berkuasa sejak 1948 silam. (faj)Okezone

No comments:

Post a Comment