Ilustrasi
Hong Kong - Sebuah pohon
beringin berusia 400 tahun di Hong Kong terpaksa ditebang.
Gara-garanya, pohon tersebut terkena penyakit kulat yang dikhuatirkan boleh menyebar ke pohon-pohon lain dekatnya.
Pohon tua tersebut berlokasi di jantung kota di Taman Kowloon. Sepertiga bahagian pohon beringin tertua di Hong Kong itu, sebenarnya telah tumbang akibat topan pada tahun 2007. Namun ukuran pohon yang sangat besar itu masih terus memukau orang-orang yang melintas di dekatnya.
"Tak ada pohon beringin lain yang setua ini, juga tak ada yang sebesar ini," kata kepala departemen geografi Universiti Hong Kong, Jim Chi-yung kepada kantor berita AFP, Jumaat (23/8/2013). Pohon tersebut telah ada sejak zaman Dinasti Qing.
Namun otoriti tak punya pilihan lain kecuali menebang pohon raksasa yang lebih dikenal sebagai "Raja Beringin" itu. Sebabnya, jika tidak ditebang, pohon tersebut boleh menularkan penyakit kulatnya ke pohon-pohon lain di sekitarnya.
"Pohon itu telah menjadi tempat penularan penyakit, kami tak ingin itu berdampak pada pohon-pohon lain di dekatnya atau di distrik tersebut," tutur Jim yang juga menjadi anggota panel pakar pemerintah yang memutuskan soal penebangan tersebut.
Menurut Jim, pohon tersebut hanya punya sedikit peluang untuk pulih. Kerananya, pohon itu akan ditebang pada September mendatang. "Ini gambaran yang sangat menyedihkan," pungkasnya.
Pohon tua tersebut berlokasi di jantung kota di Taman Kowloon. Sepertiga bahagian pohon beringin tertua di Hong Kong itu, sebenarnya telah tumbang akibat topan pada tahun 2007. Namun ukuran pohon yang sangat besar itu masih terus memukau orang-orang yang melintas di dekatnya.
"Tak ada pohon beringin lain yang setua ini, juga tak ada yang sebesar ini," kata kepala departemen geografi Universiti Hong Kong, Jim Chi-yung kepada kantor berita AFP, Jumaat (23/8/2013). Pohon tersebut telah ada sejak zaman Dinasti Qing.
Namun otoriti tak punya pilihan lain kecuali menebang pohon raksasa yang lebih dikenal sebagai "Raja Beringin" itu. Sebabnya, jika tidak ditebang, pohon tersebut boleh menularkan penyakit kulatnya ke pohon-pohon lain di sekitarnya.
"Pohon itu telah menjadi tempat penularan penyakit, kami tak ingin itu berdampak pada pohon-pohon lain di dekatnya atau di distrik tersebut," tutur Jim yang juga menjadi anggota panel pakar pemerintah yang memutuskan soal penebangan tersebut.
Menurut Jim, pohon tersebut hanya punya sedikit peluang untuk pulih. Kerananya, pohon itu akan ditebang pada September mendatang. "Ini gambaran yang sangat menyedihkan," pungkasnya.
Sumber:detikNews
No comments:
Post a Comment