Sabtu 17/08/2013
Kaherah, - Pasukan keselamatan Mesir mengepung
sebuah masjid di Kaherah yang dipenuhi para penyokong bekas Presiden Mesir,
Mohamed Morsi. Kondisi ini memicu kekhuatiran akan kembali terjadinya pertempuran berdarah.
Pengepungan di masjid Al-Fath tersebut terjadi setelah aksi demo, yang berhujung bentrokan dan menyebabkan kematian 83 orang pada Jumaat, 16 Ogos kelmarin.
Menurut seorang demonstran pro-Morsi seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (17/8/2013) ribuan pennyokong Morsi berada di dalam masjid tersebut. Para tentera Mesir telah menawarkan untuk mengevakuasi kaum wanita namun kaum lelaki akan diinterogasi. Hal ini ditolak oleh para penunjuk perasaan yang bertahan di masjid tersebut.
Maka terjadilah baku tembak di kewasan tersebut. Tidak diketahui siapa yang lebih dulu melancarkan tembakan. Namun suara-suara tembakan kini telah berhenti.
Sementara itu, kelompok Ikhwanul Muslimin bertekad untuk terus mengadakan aksi demo damai setiap hari. Hal ini disampaikan menyusul aksi demo massal yang terjadi pada Jumaat, 16 Ogos kelmarin. Demo yang berhujung bentrokan dengan pasukan polis itu, membunuh lebih dari 80 orang di berbagai wilayah Mesir.
Kabinet Mesir mengeluarkan pernyataan usai bentrokan tersebut. Disebutkan bahawa otoriti Mesir kini sedang menghadapi "plot teroris."
"Kabinet menegaskan bahawa pemerintah, tentera, polis dan rakyat Mesir yang hebat bersatu dalam melawan plot teroris jahat oleh Ikhwanul Muslimin," demikian statemen Kabinet Mesir.
Pengepungan di masjid Al-Fath tersebut terjadi setelah aksi demo, yang berhujung bentrokan dan menyebabkan kematian 83 orang pada Jumaat, 16 Ogos kelmarin.
Menurut seorang demonstran pro-Morsi seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (17/8/2013) ribuan pennyokong Morsi berada di dalam masjid tersebut. Para tentera Mesir telah menawarkan untuk mengevakuasi kaum wanita namun kaum lelaki akan diinterogasi. Hal ini ditolak oleh para penunjuk perasaan yang bertahan di masjid tersebut.
Maka terjadilah baku tembak di kewasan tersebut. Tidak diketahui siapa yang lebih dulu melancarkan tembakan. Namun suara-suara tembakan kini telah berhenti.
Sementara itu, kelompok Ikhwanul Muslimin bertekad untuk terus mengadakan aksi demo damai setiap hari. Hal ini disampaikan menyusul aksi demo massal yang terjadi pada Jumaat, 16 Ogos kelmarin. Demo yang berhujung bentrokan dengan pasukan polis itu, membunuh lebih dari 80 orang di berbagai wilayah Mesir.
Kabinet Mesir mengeluarkan pernyataan usai bentrokan tersebut. Disebutkan bahawa otoriti Mesir kini sedang menghadapi "plot teroris."
"Kabinet menegaskan bahawa pemerintah, tentera, polis dan rakyat Mesir yang hebat bersatu dalam melawan plot teroris jahat oleh Ikhwanul Muslimin," demikian statemen Kabinet Mesir.
sumber:detikNews
No comments:
Post a Comment