(c) blog.naver.com
Waktu
pun berlalu, entah apa yang merasuki Abdullah, perilakunya mendadak
berubah. Abdullah sering melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga
terhadap Evi. Dia kerap kali memukuli Evi sehingga tubuhnya banyak calar-calar
dan luka. Usia Evi yang kini menginjak 60 tahun membuat fisiknya tidak
sekuat dulu. Tidak hanya fisiknya, hati Evi ternyata menyimpan luka yang
dalam. Kesedihan yang dia alami lambat laun menumpuk dan menutupi
cintanya pada Abdullah.
Hingga suatu ketika Evi yang sudah tidak
tahan dengan perangai Abdullah meminta untuk bercerai. Wanita mana yang
tahan bila terus disiksa oleh suaminya. Evi juga merasa suaminya telah
berubah dan tidak seperti dulu. Apa gerangan yang telah membuat Abdullah
berubah. Namun, nasi telah menjadi bubur. Evi sudah membulatkan tekad.
Dia sudah memutuskan untuk mengakhiri mahligai pernikahan kerana tidak
tahan akan siksaan Abdullah.
Abdullah akhirnya menyetujui
perceraian tersebut. Seperti pada pasangan lain, Abdullah meminta syarat
yang harus dipenuhi oleh Evi. Dia mengatakan bahawa Evi harus mau jika
rumahnya dibagi dua. Evi menyetujui hal tersebut kerana memang rumah ini
adalah rumah millik isteri Abdullah yang pertama. Namun kerana sakit
hati atas perbuatan Abdullah, Evi tidak menepati janjinya tersebut.
Abdullah yang geram akan hal ini meminta bantuan preman untuk mengusir
Evi dari rumah. Abullah seperti sudah gelap mata dan tidak sedikitpun
menghiraukan perasaan Evi.
Betapa terkejutnya Evi ketika para
preman yang berjumlah 20 orang itu datang. Para preman itu dengan tanpa
ampun mengobrak-abrik seluruh isi rumah Evi, bahkan membuang
barang-barang Evi. Sungguh tega perbuatan Abdullah kepada isterinya ini.
Seorang preman bahkan memaksa dan mengancam Evi untuk segera
meninggalkan rumah itu. Malang sekali nasib Evi, dia sangat terluka dan
tidak menyangka suami yang dulu mencintainya sekarang berbuat seperti
ini.
Evi yang terluka fisik dan batin memutuskan untuk melaporkan
Abdullah kepada pihak yang berwajib. Wanita yang sangat kuat pun akan
menyerah jika disiksa secara terus menerus. Dalam sebuah pernikahan,
suami seharusnya menjadi pelindung bagi isterinya. Betapa hancur dan
terluka hati seorang isteri jika suaminya ternyata begitu tega
menyiksanya. Semoga di masa depan kes-kes ini tidak akan terjadi
lagi.
Sumber:Vemale.com
No comments:
Post a Comment