Wednesday, September 25, 2013

Tak Cukup Diseksa, Suami Mengusirnya Dari Rumah

25 September 2013
(c) blog.naver.com

 Dilansir dari merdeka.com (24/9) Evi dan Abdullah adalah sepasang suami isteri yang saling mencintai. Mereka tinggal di sebuah rumah yang asri di daerah Jakarta Selatan. Pada awalnya mereka hidup dengan bahagia. Keduanya berbagi suka dan duka bersama-sama. Meskipun sudah tidak muda, namun mereka dikenal sebagai keluarga yang harmonis dan bahagia di antara para tetangga.

Waktu pun berlalu, entah apa yang merasuki Abdullah, perilakunya mendadak berubah. Abdullah sering melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga terhadap Evi. Dia kerap kali memukuli Evi sehingga tubuhnya banyak calar-calar dan luka. Usia Evi yang kini menginjak 60 tahun membuat fisiknya tidak sekuat dulu. Tidak hanya fisiknya, hati Evi ternyata menyimpan luka yang  dalam. Kesedihan yang dia alami lambat laun menumpuk dan menutupi cintanya pada Abdullah.

Hingga suatu ketika Evi yang sudah tidak tahan dengan perangai Abdullah meminta untuk bercerai. Wanita mana yang tahan bila terus disiksa oleh suaminya. Evi juga merasa suaminya telah berubah dan tidak seperti dulu. Apa gerangan yang telah membuat Abdullah berubah. Namun, nasi telah menjadi bubur. Evi sudah membulatkan tekad. Dia sudah memutuskan untuk mengakhiri mahligai pernikahan kerana tidak tahan akan siksaan Abdullah.

Abdullah akhirnya menyetujui perceraian tersebut. Seperti pada pasangan lain, Abdullah meminta syarat yang harus dipenuhi oleh Evi. Dia mengatakan bahawa Evi harus mau jika rumahnya dibagi dua. Evi menyetujui hal tersebut kerana memang rumah ini adalah rumah millik isteri Abdullah yang pertama. Namun kerana sakit hati atas perbuatan Abdullah, Evi tidak menepati janjinya tersebut. Abdullah yang geram akan hal ini meminta bantuan preman untuk mengusir Evi dari rumah. Abullah seperti sudah gelap mata dan tidak sedikitpun menghiraukan perasaan Evi.

Betapa terkejutnya Evi ketika para preman yang berjumlah 20 orang itu datang. Para preman itu dengan tanpa ampun mengobrak-abrik seluruh isi rumah Evi, bahkan membuang barang-barang Evi. Sungguh tega perbuatan Abdullah kepada isterinya ini. Seorang preman bahkan memaksa dan mengancam Evi untuk segera meninggalkan rumah itu. Malang sekali nasib Evi, dia sangat terluka dan tidak menyangka suami yang dulu mencintainya sekarang berbuat seperti ini.

Evi yang terluka fisik dan batin memutuskan untuk melaporkan Abdullah kepada pihak yang berwajib. Wanita yang sangat kuat pun akan menyerah jika disiksa secara terus menerus. Dalam sebuah pernikahan, suami seharusnya menjadi pelindung bagi isterinya. Betapa hancur dan terluka hati seorang isteri jika suaminya ternyata begitu tega menyiksanya. Semoga di masa depan kes-kes ini tidak akan terjadi lagi.
Sumber:Vemale.com

No comments:

Post a Comment