Tuesday, October 1, 2013

2 Orang Ditangkap Kerana Lempar Sepatu kepada Presiden

30 Sep 2013 
 
 AFP
Teheran - Insiden pelemparan sepatu terhadap Presiden Iran Hassan Rowhani berakhir dengan penangkapan. Dua orang ditangkap oleh anggota keselamatan setempat terkait insiden yang terjadi ketika Presiden Rowhani baru pulang dari Amerika Syarikat ini.

"Dua orang telah ditangkap... Siapa saja yang tidak mengenakan sebelah sepatunya pasti dihentikan, tapi kenyataannya ada dua orang yang ditangkap, dan bukan oleh kami," terang Wakil Ketua Polis   setempat, Said Montazer-ol-Mehdi seperti dikutip kantor berita ISNA dan dilansir AFP, Isnin (30/9/2013).

Said merujuk pada petugas keselamatan lain yang juga ada di lokasi ketika kejadian. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut identiti dan kronologi penangkapan tersebut.

Dalam insiden yang terjadi akhir minggu lalu ini, puluhan demonstran yang sebahagian besar lelaki muda, berkumpul diL apangan Terbang  Teheran untuk menyambut Rowhani. Mereka ingin meluapkan rasa kecewa dan kemarahan mereka pasca Rowhani melakukan percakapan telepon dengan Presiden AS Barack Obama.

Ketika insiden ini terjadi, tidak sedikit juga pendukung Rowhani yang menyambutnya di airport. Rowhani keluar dari bumbung keretanya yang terbuka dan bermaksud menyapa para pendukungnya tersebut, namun malah mendapat perlakuan kasar.

Dari kerumunan orang, melayanglah sebuah sepatu ke arah rombongan Rowhani. Beruntung, sepatu tersebut tidak tepat mengenai Presiden Iran pengganti Mahmoud Ahmadinejad tersebut. Meski tidak kena, namun  polis  setempat tetap menyiasat insiden ini lebih lanjut.

"Penyiasatan sedang   dilakukan," terang Said.

Percakapan telepon antara Rowhani dengan Obama memang bersejarah. Komunikasi semacam ini merupakan yang pertama kali sejak lebih dari tiga dekade terakhir, terkait ketegangan hubungan kedua negara. Hubungan diplomatik Iran dan AS terputus menyusul aksi penculikan di kedutaan AS di Teheran ketika  Revolusi Islam pada tahun 1979 silam.

Di Iran sendiri, keputusan Rowhani untuk berbicara dengan Obama rata-rata disambut baik oleh media massa maupun pegawai pemerintahan setempat. Namun tidak demikian dengan kelompok garis keras setempat yang keberatan dengan komunikasi kedua ketuanegara tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif yang mengiringi Rowhani ke AS membela keputusan Rowhani soal panggilan telepon tersebut. "Ini merupakan awal yang baik bagi kerja yang sangat menantang yang memerlukan dukungan semua orang dan kepercayaan rakyat di negara ini," ucap Zarif melalui akun Facebook-nya.detikNews

No comments:

Post a Comment