Para ibu hamil di Syria menjadi sasaran bidikan para penembak tepat untuk memenangi sebuah pertandingan
mengerikan: mereka menembak bayi dalam kandungan untuk merebutkan
hadiah rokok.
Fakta itu dikatakan seorang doktor bedah dari England , David Nott, yang menyaksikan seorang bayi ditembak mati ketika masih berada dalam kandungan ibunya, seperti dilansir surat khabar the Daily Mail, Sabtu (19/10).
Dr Nott yang baru kembali dari kerja sukarelawan di sebuah rumah sakit di Syria mengatakan warga setempat menyebarkan rumor yang menyebut para penembak jitu dari tentera Presiden Basyar al-Assad mengadakan pertandingan mengerikan itu setiap hari dengan membidik perut ibu-ibu hamil.
"Dari awal anda melihat pesakit masuk ke rumah sakit pada pagi hari maka anda akan tahu apa yang akan anda alami sepanjang hari. Itu sebuah pertandingan," kata Dr Nott kepada harian the Times.
Dari foto rontgen boleh terlihat peluru menembus kepala bayi yang masih dalam kandungan.
Dia mengatakan sejak 20 tahun menjadi sukarelawan di wilayah perang dia baru pertama kali ini melihat ibu hamil menjadi sasaran penembakan. Dia telah menjadi sukarelawan selama lima minggu di Syria.
"Ibu-ibu hamil itu ditembak perutnya jadi mereka pasti membidik bayinya. Ini kebiadaban yang paling biadab."
Perang di Syria sejak dua tahun lalu telah membunuh lebih dari seratus ribu warga, termasuk perempuan dan anak-anak.Merdeka.com
Fakta itu dikatakan seorang doktor bedah dari England , David Nott, yang menyaksikan seorang bayi ditembak mati ketika masih berada dalam kandungan ibunya, seperti dilansir surat khabar the Daily Mail, Sabtu (19/10).
Dr Nott yang baru kembali dari kerja sukarelawan di sebuah rumah sakit di Syria mengatakan warga setempat menyebarkan rumor yang menyebut para penembak jitu dari tentera Presiden Basyar al-Assad mengadakan pertandingan mengerikan itu setiap hari dengan membidik perut ibu-ibu hamil.
"Dari awal anda melihat pesakit masuk ke rumah sakit pada pagi hari maka anda akan tahu apa yang akan anda alami sepanjang hari. Itu sebuah pertandingan," kata Dr Nott kepada harian the Times.
Dari foto rontgen boleh terlihat peluru menembus kepala bayi yang masih dalam kandungan.
Dia mengatakan sejak 20 tahun menjadi sukarelawan di wilayah perang dia baru pertama kali ini melihat ibu hamil menjadi sasaran penembakan. Dia telah menjadi sukarelawan selama lima minggu di Syria.
"Ibu-ibu hamil itu ditembak perutnya jadi mereka pasti membidik bayinya. Ini kebiadaban yang paling biadab."
Perang di Syria sejak dua tahun lalu telah membunuh lebih dari seratus ribu warga, termasuk perempuan dan anak-anak.Merdeka.com
No comments:
Post a Comment