25 Okt 2103
Empat orang pemuda Kristian di Iran
mendapat masing-masing 80 hukuman rotan kerana minum wine dalam
satu majlis keagamaan. Laporan Majlis Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB)
mengkritik republik Islam itu lantaran menganiaya non-Muslim.
Surat khabar the Daily Mail melaporkan, Jumaat (25/10), empat pemuda itu
yakni Behzad Taalipasand, Mehdi Reza Omidi, Mehdi Dadkhah, dan Amir
Hatemi ditangkap di gereja pada akhir tahun lalu.
Ketua eksekutif solidariti Kristian sejagat Mervyn Thomas mengatakan
hukuman ini suatu pelanggaran hak kebebasan beragama secara
damai. "Kami mendesak pemerintah Iran memastikan praktik hukum negara
itu tidak bertentangan dengan antarabangsa di bawah lembaga hak awam
dan politik yang menjamin kebebasan beragama dan kepercayaan," ujar
Thomas.
Menjadi Kristian di Negera itu memang tidak mudah. Menurut
Ahmad Sahid salah seorang saksi PBB soal hak asasi di Iran mengatakan umat
Yesus Kristus ini selalu mendapat sanksi jika melanggar hukum agama
dianut di Iran yakni Islam. Meski Presiden Hassan Rouhani hendak
merevisi ini namun faktanya banyak kaum Kristiani masih mendapat
perlakuan berbeda.
Laporan PBB pada Julai 2013 melansir 20 orang Kristian ditahan sebab
dituding menyebarkan agamanya dan melayani umat. Mereka yang berpindah
dari Islam ke Kristian pun mendapat hukuman mati.
Laporan ini disanggah pemerintah Iran. Menurut mereka Sahid belum
sepenuhnya mengerti soal budaya Islam dan dasar agama itu. "Dia
menganggap apa yang disaksikan di barat merupakan standard internasional
harus diberlakukan seluruh dunia," ujar juru cakap pemerintahan tidak
menyebutkan namanya melalui televisyen nasional negara itu Press TV.
Sumber:Merdeka.com
No comments:
Post a Comment