Chicago - Seorang tentera Amerika Syarikat dicabul oleh seorang jururawat lelaki. Tentera muda ini menderita lumpuh dan
tidak mampu bercakap usai cedera ketika bertugas di Afghanistan.
Tentera yang berusia 24 tahun ini menderita quadriplegia setelah mengalami kemalangan ketika bertugas di Afghanistan. Kondisi tersebut membuat tubuhnya lumpuh dan tidak boleh berbicara sama sekali.
Namun demikian, tentera ini mampu menjelaskan tindak kejahatan seksual yang menimpanya kepada sang ayah yang mendampinginya di rumah sakit. Keduanya berkomunikasi dengan menggunakan gerakan mata dan papan tulis kecil.
Sang ayah melontarkan pertanyaan dengan menggunakan papan tulis tersebut, kemudian si tentera ini menjawabnya dengan menggerakkan mata ke atas untuk jawaban 'iya' dan gerakan mata ke bawah untuk jawaban 'tidak'.
Seperti dilansir The Huffington Post, Khamis (17/10/2013), tindak pencabulan terjadi dua kali yakni antara 4 Julai hingga 6 Ogos. Sang ayah sempat terkejut dengan pengakuan puteranya tersebut.
"Kejutan pertamanya seperti, apakah kamu memberitahu yang sebenarnya kepada saya? Kerana komunikasi saya dengannya benar-benar tidak mudah," tutur sang ayah kepada media setempat, Chicago Tribune.
Sang ayah menuturkan, anaknya masih menjadi tentera aktif. Dia bertugas ke Afghanistan mulai dari Jun 2011 hingga Ogos 2012 lalu. Tentera ini mengalami quadriplegia setelah mengalami cedera pada Mei tahun yang sama.
Sang ayah melapor kepada otoriti tentera dan juga ke polis setempat setelah mendapat pengakuan ini. Dari seorang staf pada pusat rehabilitasi tersebut, sang ayah mendapat informasi bahawa penyiasatan internal sedang dijalankan terkait laporan tersebut. Kemudian juga bahawa si jururawat lelaki yang bernama Dioscoro Flores tersebut tidak akan lagi bertugas dekat anaknya.
Sedangkan media setempat Fox News melaporkan, Flores telah ditangkap oleh anggota keselamatan setempat. Bahkan Flores yang tercatat sebagai jururawat di Pusat Rehabilitasi Chicago ini akan diseret ke mahkamah. Lelaki berusia 39 tahun ini dijerat dakwaan pencabulan terhadap tentera berusia 24 tahun tersebut
Tentera yang berusia 24 tahun ini menderita quadriplegia setelah mengalami kemalangan ketika bertugas di Afghanistan. Kondisi tersebut membuat tubuhnya lumpuh dan tidak boleh berbicara sama sekali.
Namun demikian, tentera ini mampu menjelaskan tindak kejahatan seksual yang menimpanya kepada sang ayah yang mendampinginya di rumah sakit. Keduanya berkomunikasi dengan menggunakan gerakan mata dan papan tulis kecil.
Sang ayah melontarkan pertanyaan dengan menggunakan papan tulis tersebut, kemudian si tentera ini menjawabnya dengan menggerakkan mata ke atas untuk jawaban 'iya' dan gerakan mata ke bawah untuk jawaban 'tidak'.
Seperti dilansir The Huffington Post, Khamis (17/10/2013), tindak pencabulan terjadi dua kali yakni antara 4 Julai hingga 6 Ogos. Sang ayah sempat terkejut dengan pengakuan puteranya tersebut.
"Kejutan pertamanya seperti, apakah kamu memberitahu yang sebenarnya kepada saya? Kerana komunikasi saya dengannya benar-benar tidak mudah," tutur sang ayah kepada media setempat, Chicago Tribune.
Sang ayah menuturkan, anaknya masih menjadi tentera aktif. Dia bertugas ke Afghanistan mulai dari Jun 2011 hingga Ogos 2012 lalu. Tentera ini mengalami quadriplegia setelah mengalami cedera pada Mei tahun yang sama.
Sang ayah melapor kepada otoriti tentera dan juga ke polis setempat setelah mendapat pengakuan ini. Dari seorang staf pada pusat rehabilitasi tersebut, sang ayah mendapat informasi bahawa penyiasatan internal sedang dijalankan terkait laporan tersebut. Kemudian juga bahawa si jururawat lelaki yang bernama Dioscoro Flores tersebut tidak akan lagi bertugas dekat anaknya.
Sedangkan media setempat Fox News melaporkan, Flores telah ditangkap oleh anggota keselamatan setempat. Bahkan Flores yang tercatat sebagai jururawat di Pusat Rehabilitasi Chicago ini akan diseret ke mahkamah. Lelaki berusia 39 tahun ini dijerat dakwaan pencabulan terhadap tentera berusia 24 tahun tersebut
No comments:
Post a Comment