Figure terkait
Merdeka.com Ilmuwan Swiss mengungkapkan mereka mempunyai bukti mantan pemimpin Palestin Yasser Arafat mati diracun dengan radioaktif polonium jenis 210. Beberapa pakaian
dan barang miliknya positif terkontaminasi zat berbahaya itu.
Surat khabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (16/10), Arafat mati
pada 11 November 2004 hingga kini para doktor belum menemukan penyebab
kematiannya. Namun beberapa benda digunakan dia seperti berus gigi,
topi, dan pakaian dalam mengandung radioaktif tingkat membahayakan.
Bahan radioaktif ini sama dengan yang digunakan untuk membunuh
mata-mata Rusia paling tersohor Alexander Litvenenko yang mati di Ibu Kota
London tujuh tahun lalu.
Arafat meninggal setelah jatuh sakit di kediamannya di Tepi Barat,
Palestin , dia menunjukkan gejala mual, sakit perut, gagal ginjal, dan
gagal hati, sebuah tanda-tanda awal keracunan radioaktif.
Banyak pihak percaya Arafat diracuni dengan polonium 210. Radioaktif
ini sangat berbahaya namun boleh hilang jejak jika didiamkan terlalu
lama. Isteri Arafat, Suha, menuding Israel dan Amerika Syarikat menjadi
penanggung jawab kematian suaminya. "Dia dianggap menghalangi
perdamaian. Seharusnya mereka bertanya pada diri mereka sendiri,"
ujarnya sengit.
No comments:
Post a Comment