Tuesday, January 14, 2014

Ariel Sharon dan lembu peliharaan

14 Jan 2014

 Jagal Arik dan lembu peliharaan
Ariel Sharon. ynetnews.com
Figure  
Pandangan   orang ramai terhadap mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon terbelah dua. Bagi sebahagian besar rakyat Israel dia adalah pahlawan perang, namun majoriti masyarakat Arab menganggap dia jagal dan pembunuh brutal.

Ariel Sharon biasa disapa Arik mengembuskan nafas terakhir Sabtu minggu lalu dalam usia 85 tahun. Ajal menjemput setelah pengasas parti Likud dan Kadima ini koma delapan tahun akibat serangan stroke awal Januari 2006. Jenazahnya dikubur di kawasan peternakannya, Sycamore, Gurun Negev, selatan Israel, sekitar sepuluh kilometer dari perbatasan Jalur Gaza.

Dia dianggap bersalah atas kematian 69 orang Palestin , dua pertiga di antara mereka adalah wanita dan anak-anak. Mereka terbunuh akibat serangan Unit 101 dipimpin Arik, 25 tahun. Serbuan ini berlangsung di Desa Qibya, Rabu malam, 14 Oktober1953.

Arik juga diyakini sebagai perancang pembantaian lebih dari 700 warga Palestin  di kem Sabra dan Shatila di Ibu Kota Beirut, 18 September 1982. Komisi Kahan dibentuk buat menyiasat kes ini menyimpulkan Arik bertanggung jawab atas hal itu kerana meremehkan kemungkinan bakal terjadi banjir darah dan balas dendam oleh kelompok Kristian Phalangis, seperti dilansir surat khabar the Huffington Post kelmarin.

Namun tidak banyak yang tahu Arik Sang Jagal ternyata penyayang binatang. Dia terlibat langsung dalam perawatan lembu dan kibas-kibas peliharaannya. Gilad Sharon, putera bungsu Arik, dalam biografi berjudul Life of A Leader menggambarkan betapa ayahnya itu sangat memperhatikan perkembangan lembu-lembu kesayangannya.

Gilad menceritakan Arik bakal mencatat soal bila seekor anak lembu atau kibas lahir, berat, dan jenis kelamin. "Pembantu peribadi harus menyelipkan secarik kertas memberitahu saban kali ada anak lembu  lahir," tulis Gilad.

Sikap sayang terhadap binatang ini memuluskan perundingan pertukaran tawanan antara Arik dan Raja Husain dari  Jordan . Padahal, pembahasan ketika makan malam itu tadinya berjalan kaku. Namun setelah tahu Arik begitu perhatian terhadap lembu  peliharaannya, Raja Husain sangat tertarik.

Negosiasi pun berakhir dengan pembebasan dua agen Mossad ditahan setelah berusaha  meracuni Ketua Biro Politik Hamas Khalid Misyaal. Mereka ditukar dengan Syekh Ahmad Yasin dan sejumlah tahanan warga Jordan  di penjara Israel.

Ironis memang. Arik sungguh lembut dengan hewan peliharaan, namun begitu bengis terhadap penduduk awam Palestin .
Merdeka.com 

No comments:

Post a Comment