Perjuangan
seorang ibu dari Leh, ibu kota Ladakh, Negara Jammu dan Kashmir,
utara India. Untuk melahirkan anak keduanya, dia terpaksa berjalan
sejauh 45 batu selama 9 bulan di tengah musim dingin paras beku demi melahirkan bayi keduanya . Ladakh terletak di antara
Gunung Kunlun di utara dan pergunungan Himalaya di selatan. Penghuni di sini terdiri dari etnik Indo-Arya dan keturunan Tibet yang berjumlah sekitar
270 ribu orang.
Mereka berjalan selama sembilan hari untuk sampai ke rumah sakit terdekat di Kota Lingshed. Padahal, di luar musim beku, jarak antara dua kota itu boleh tempuh empat hingga lima hari. Mereka berjalan di atas sungai membeku dan aliran air sangat sejuk.
Dengan pakaian tebal yang berlapis dibalut jaket biru, penutup kepala, sarung tangan, dan kasut boot setinggi lutut, wanita ini berjalan menembusi suhu beku minus 35 darjah celcius.
Sebenarnya dia ditemani suami, anak lelaki sulung dan dua keluarga perempuan yang lain. Mereka berjalan di atas air beku melapisi Sungai Zanskar (Sungai Chadar) berada di ketinggian 11,123 kaki . Musim sejuk di daerah ini boleh berlarutan sehingga setengah tahun.
Mereka berjalan selama sembilan hari untuk sampai ke rumah sakit terdekat di Kota Lingshed. Padahal, di luar musim beku, jarak antara dua kota itu boleh tempuh empat hingga lima hari. Mereka berjalan di atas sungai membeku dan aliran air sangat sejuk.
Dengan pakaian tebal yang berlapis dibalut jaket biru, penutup kepala, sarung tangan, dan kasut boot setinggi lutut, wanita ini berjalan menembusi suhu beku minus 35 darjah celcius.
Sebenarnya dia ditemani suami, anak lelaki sulung dan dua keluarga perempuan yang lain. Mereka berjalan di atas air beku melapisi Sungai Zanskar (Sungai Chadar) berada di ketinggian 11,123 kaki . Musim sejuk di daerah ini boleh berlarutan sehingga setengah tahun.
Dengan menggalas bebanan di belakang, ditambah kesakitan di perut , dia menjajah Banjaran Rocky dan sungai yang beku demi kehidupan anggota baru dalam keluarga. Sungguh berat untuk percaya !
Mereka berjalan lapan jam sehari didalam kesejukan paras beku. Malamnya mereka berteduh di dalam gua dengan memasang unggun api. Mengambil masa 9 hari untuk sampai ke rumah sakit dan 9 hari dengan jalan yang sama pulang ke rumah dengan menggendong bayi di belakang. Mereka tidak menunggu lama di rumah sakit. Semua penghuni di sini mengalami nasib yang sama kerana di perkampungan ini tidak ada rumah sakit dan keperluan doktor.
In such circumstances, people have to carry their own provisions to survive the journey across the mountains. Spot pictures here of the family, they not only carried clothes and food, but also carried blankets for the night, sleds, and other essentials in handmade bag packs.
How will you rate this article?
disunting oleh idahsalam
disunting oleh idahsalam
No comments:
Post a Comment