Thursday, January 30, 2014

Putuskan Hubungan dengan Kekasih, Presiden Perancis Dihujani Kritikan

  detikNews 29 Jan 2014
 
 Hollande dan Trierweiler (kiri), inset: Gayet (AFP)
Paris - Presiden Perancis Francois Hollande menuai banyak tanggapan negatif atas caranya mencampakkan pasangannya, Valerie Trierweiler setelah dirinya ketahuan selingkuh dengan seorang aktris. Bahkan sekutu Hollande ikut menyebutnya kasar.

Awalnya, banyak politisi yang enggan mengomentari skandal perselingkuhan Hollande dengan aktris bernama Julie Gayet. Namun pasca Hollande mengumumkan kepada publik mengenai perpisahannya dengan kekasihnya, Trierweiler, barulah ada yang bersedia berkomentar.

Dari banyak komentar yang muncul bagi presiden berusia 59 tahun ini, sebagian besar bernada negatif. Terutama karena Hollande dianggap berada di posisi yang sama seperti sebelumnya. Hollande dulu meninggalkan Segolene Royal yang merupakan ibu dari 4 anaknya, demi Trierweiler. Kabarnya, Hollande terlibat hubungan rahasia dengan Trierweiler selama beberapa tahun sebelum memutuskan berpisah dengan Royal.

Tokoh oposisi terkemuka dari UMP, Nathalie Kosciusko-Morizet memperingatkan para pemilih wanita untuk tidak cepat melupakan perlakuan kasar Hollande saat mencampakkan Trierweiler.

"Saya merasa itu lebih seperti pendepakan daripada pemutusan hubungan," ucap Kosciusko-Morizet seperti dilansir AFP, Rabu (29/1/2014).

"Pernyataannya itu konyol. Anda hanya membacanya ... saya, saya, saya," kritik ketua Partai Kiri, Jean-Luc Melenchon.

Bahkan sekutu Hollande juga ikut mengkritiknya. Sekutu yang enggan disebut namanya ini menyebut perlakuan Hollande terhadap Trierweiler sangat kejam, karena setelah menyangkal perselingkuhannya selama berbulan-bulan, Hollande kemudian memutuskan Trierweiler begitu saja.

"Segera setelah berita majalah Closer keluar, Valerie diperlakukan seperti isu politik yang parah, sehingga ditangani dengan dingin," sebut sekutu tersebut seperti dikutip media setempat, Journal du Dimanche.

Dua tokoh ternama lainnya, yakni pemimpin National Front, Marine Le Pen dan wakil kelompok sayap tengah Henri Guaino menuding Hollande awalnya mempromosikan Trierweiler untuk peran penting, sebelum akhirnya menyangkal dengan kelakuan ala kerajaan abad pertengahan.

"Itu merupakan kepala negara yang menempatkan Madame Trierweiler dalam pusat institusi kita dan menempatkannya di Elysee -- tentu kasus ini menjadi ranah publik," ucap Guaino.

No comments:

Post a Comment