Wednesday, January 22, 2014

Sering ke Iran, anak lelaki sutradara Hollywood memeluk Islam

21 Jan 2014

Sering ke Iran, putra sutradara Hollywood masuk Islam

Merdeka.com - Citra Iran di dunia internasional ketika ini cukup buruk, terutama sejak program nuklir mereka dipermasalahkan oleh Amerika Syarikat dan Israel. Berkebalikan dengan pendapat dunia, anak kandung sutradara Hollywood (Amerika), Oliver Stone, yang baru saja masuk Islam mengatakan kalau gambaran buruk itu hanya rekayasa media dan ingin dia ubah.

Sean Stone, 27 tahun, memeluk Islam setelah beberapa kali mengunjungi Iran. Stesyen televisyen Al-Arabiya mengabarkan, Rabu (15/2), dia resmi mengucapkan syahadat dan mengganti namanya menjadi Ali sesudah mengunjungi Kota Isfahan, minggu lalu.

Sean menjalani prosesi syahadat dipandu pemuka agama setempat Ayatullah Muhammad Nasseri Dowlatabadi.Sebelum masuk Islam, dia penganut kristian, mengikuti sang ibu. Sedangkan Oliver Stone merupakan penganut Yahudi. Sean mengikut jejak Oliver menjadi sutradara.

Dia pertama kali menginjakkan kaki di Iran September tahun lalu untuk membikin film dokumentari. Dia tertarik dengan budaya tradisional Persia, lantas semakin mendalami Islam Syiah yang menjadi ikutan mayoriti rakyat negara itu. "Dengan memeluk Islam berarti saya menyempurnakan agama sebelumnya dan menerima Muhammad sebagai nabi terakhir," kata Sean.
Dia secara terbuka mengagumi Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad. Sean menyatakan cara media-media Barat menggambarkan situasi di Iran keliru besar. Sean menambahkan pernyataan Ahmadinejad yang dicitrakan anti-Israel, sering dipelintir dan disalahartikan.

Sean juga ingin mempromosikan sisi lain Negeri Mullah itu kepada dunia sekembalinya ke Amerika. Dia berharap film-film produksi Iran semakin dikenal di dunia internasional.

Pernyataan Sean yang keras dan tegas tak beda jauh dari kebiasaan ayahnya. Oliver Stone selama ini dikenal sebagai sutradara kritis dan lantang mengkritik kebijakan politik Amerika Serikat melalui karya-karyanya. Film terbaik Oliver Stone, "Platoon", bercerita mengenai kekejaman Perang Vietnam dan berhasil menggondol gelar film terbaik di ajang Academy Award (Piala Oscar) pada 1987.

No comments:

Post a Comment