WASHINGTON -
Google diperintahkan untuk mencabut peredaran film anti-Islam "Innocence of Muslims" yang berada di YouTube. Selama ini diketahui, YouTube adalah video yang dimiliki oleh Google.
Mahkamah Rayuan Amerika Syarikat pada Rabu, 26 Februari 2014 atau Khamis, 27 Februari 2014 hari ini, memerintahkan YouTube untuk menghapuskan film anti-Islam yang memicu protes di negara-negara Islam tersebut. Persidangan itu dilakukan setelah seorang aktris yang berada di dalam film tersebut merasa telah ditipu oleh pembuatnya.
Kemunculan "Innocence of Muslims" pada 2012 di YouTube telah memprovokasi kekerasan berdarah. Namun kes kali ini berhubungan pada kekhuatiran dari para pemain peranan dalam video tersebut.
Artis AS Cindy Lee Garcia mengajukan tuntutan dengan mengatakan bahawa dia merasa telah ditipu untuk berlakun dalam film tersebut. Garcia mengaku bahawa dia membintangi video tersebut tanpa menyedari bahawa filmnya ditujukan untuk memicu sentimen anti-Islam dan dia bahkan mendapatkan ancaman mati akibat peredaran film.
Sebelumnya mahkamah rendah di AS menolak permintaan kepada Google untuk menghapus film tersebut. Namun Mahkamah Rayuan Ninth Circuit akhirnya memerintahkan pencabutan video tersebut.
"Membintangi sebuah film berdana rendah tidak selalu membuat artis menjadi terkenal. Tetapi jarang sekali artis tersebut juga menjadi subjek dari fatwa," ujar hakim yang memimpin, seperti dikutip AFP, Khamis (27/2/2014).
"Ini justru terjadi kepada Gacia. Bila film ini tidak dihapus, dia menjadi subjyek dari ancaman mati," lanjut hakim tersebut.
Film amatur tersebut menunjukkan sosok Nabi Mohammad S.A.W sebagai sosok yang kejam. Ulah dari pembuat film yang diketahui bernama Mark Basseley Youssef, memicu protes yang berakhir dengan kematian di beberapa negara seperti Pakistan dan Libya pada September 2012.
Sementara Youssef -yang memiliki nama lain Nakoula Basseley Nakoula dan Sam Bacile- dipenjara pada November 2012 kerana melanggar perjanjian bebas bersyaratnya. Youssef dibebaskan tahun lalu, dia pun sedang mencari rakan untuk membuat film dan acara televisyen yang menunjukkan akar terorisme dari Islam. (faj)
Mahkamah Rayuan Amerika Syarikat pada Rabu, 26 Februari 2014 atau Khamis, 27 Februari 2014 hari ini, memerintahkan YouTube untuk menghapuskan film anti-Islam yang memicu protes di negara-negara Islam tersebut. Persidangan itu dilakukan setelah seorang aktris yang berada di dalam film tersebut merasa telah ditipu oleh pembuatnya.
Kemunculan "Innocence of Muslims" pada 2012 di YouTube telah memprovokasi kekerasan berdarah. Namun kes kali ini berhubungan pada kekhuatiran dari para pemain peranan dalam video tersebut.
Artis AS Cindy Lee Garcia mengajukan tuntutan dengan mengatakan bahawa dia merasa telah ditipu untuk berlakun dalam film tersebut. Garcia mengaku bahawa dia membintangi video tersebut tanpa menyedari bahawa filmnya ditujukan untuk memicu sentimen anti-Islam dan dia bahkan mendapatkan ancaman mati akibat peredaran film.
Sebelumnya mahkamah rendah di AS menolak permintaan kepada Google untuk menghapus film tersebut. Namun Mahkamah Rayuan Ninth Circuit akhirnya memerintahkan pencabutan video tersebut.
"Membintangi sebuah film berdana rendah tidak selalu membuat artis menjadi terkenal. Tetapi jarang sekali artis tersebut juga menjadi subjek dari fatwa," ujar hakim yang memimpin, seperti dikutip AFP, Khamis (27/2/2014).
"Ini justru terjadi kepada Gacia. Bila film ini tidak dihapus, dia menjadi subjyek dari ancaman mati," lanjut hakim tersebut.
Film amatur tersebut menunjukkan sosok Nabi Mohammad S.A.W sebagai sosok yang kejam. Ulah dari pembuat film yang diketahui bernama Mark Basseley Youssef, memicu protes yang berakhir dengan kematian di beberapa negara seperti Pakistan dan Libya pada September 2012.
Sementara Youssef -yang memiliki nama lain Nakoula Basseley Nakoula dan Sam Bacile- dipenjara pada November 2012 kerana melanggar perjanjian bebas bersyaratnya. Youssef dibebaskan tahun lalu, dia pun sedang mencari rakan untuk membuat film dan acara televisyen yang menunjukkan akar terorisme dari Islam. (faj)
disunting dari okezone
No comments:
Post a Comment