Sepasang
kekasih direjam sampai mati sebab perzinahan mereka lakukan di wilayah
barat Pakistan. Atas seruan seorang ulama, mereka dilempari batu hingga mati. Meski diperbolehkan namun belum satu pun pelaku zina meninggal
berdasarkan hukum negara.
Surat khabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (18/2), Daraz Khan dan
Hayat Bibi direjam oleh massa dipimpin oleh suami Bibi. Perempuan itu mulanya sempat bersembunyi lantaran perselingkuhannya diketahui oleh
suaminya namun akhirnya dia keluar dari tempatnya berlindung sebab
mengetahui warga sudah menangkap kekasihnya, Khan.
Sebelumnya Bibi dipaksa melihat kematian Khan yang menyedihkan sebab
lemparan batu. Setelah itu gilirannya merenggang nyawa. Suami Bibi telah
memutuskan keduanya direjam sesuai hukum syariah Islam.
Rejam disahkan di Pakistan namun jika mahkamah federasi atau
provinsi tidak boleh memutuskan barulah sanksi kematian ditentukan para
tetua suku.
Tak seorang pun secara hukum dilempari sampai mati di Pakistan.
Praktik rejam kadang spontan sebelum mahkamah setempat memutuskan.
Suami Bibi dan empat orang lainnya telah ditangkap dan tubuh pasangan
itu digali kembali untuk dibedahsiasat dan sebagai bukti mereka telah
direjam.
Menteri dalam negeri Sarfaraz Bugti mengatakan tindakan ini
memalukan. "Mereka yang melempari sampai mati harus diseret ke mahkamah," ujarnya. Di Pakistan mereka yang membunuh orang lain
dijatuhi hukuman mati namun Bugti tidak menginginkan itu terjadi.
Polis Pakistan jarang turut campur pada kes melibatkan keluarga.
Itu sebabnya kes demikian lebih sering diserahkan pada pemimpin agama
atau suku agar menjatuhkan sanksi dan biasanya lebih keras daripada
hukum negara.Merdeka.com
No comments:
Post a Comment