Wednesday, March 12, 2014

30 Tahun Menanti Hukuman Mati, Banduan Itu Terbukti Tak Bersalah

  
CNN Glenn Ford dijatuhi   hukuman mati pada 1984 untuk satu kes pembunuhan. 30 tahun kemudian dia terbukti tak bersalah dan dibebaskan,

WASHINGTON DC, Bagaimana rasanya menjadi pesalah mati selama 30 tahun sebelum kemudian dibebaskan?  Mungkin Glenn Ford (64) boleh menjelaskan pengalamannya menanti kematian selama tiga dekade di dalam sel tahanan.

Glenn menjadi pesalah mati terlama di AS, setelah dituduh melakukan pembunuhan yang tak pernah dilakukannya pada 1984. Dia dijatuhkan hukuman mati kerana dianggap terbukti membunuh Isadore Rozeman, seorang lelaki kulit putih yang mengelola toko perhiasan dan reparasi jam tangan di Shreveport, Louisiana.

Ketika itu, Glenn bekerja untuk Rozeman. Dalam pemeriksaan polis, Glenn mengatakan dia diminta Rozeman untuk menggadaikan sebuah revolver kaliber 38 dan sejumlah perhiasan.

Celakanya, di saat yang sama prompakan terjadi di toko Rozeman yang mengakibatkanlelaki  itu terbunuh. Si perompak menggunakan revolver kaliber 38 dan membawalari   perhiasan yang mirip dengan perhiasan yang dibawa Glenn ke tukang gadai.

Di mahkamah Glenn dihukum bersalah dan dijatuhkan hukuman mati. Setelah penantian selama 30 tahun, di akhir 2013 seorang pemberi maklumat rahsia memberitahu kuasa hukum Glenn bahawa pelaku pembunuhan itu adalah seorang lelaki yang juga  menjadi suspek kes ini.

Ketika melangkahkan kakinya keluar penjara yang dihuninya selama 30 tahun terakhir Glenn mengungkapkan rasa bahagianya.

"Saya merasa bahagia, fikiran saya melayang ke berbagai arah. Ya saya merasa bahagia," kata Ford kepada stesyen televisyen WAFB-TV.

Kepada televisyen itu, Glenn juga mengaku dirinya sangat marah dengan keputusan salah mahkamah.

"Ya tentu saja saya marah. Saya dipenjara 30 tahun untuk sesuatu yang tak pernah saya lakukan. Apalagi saya tak boleh mengembalikan waktu dan melakukan hal-hal yang boleh saya lakukan  ketika berusia 35 atau 40 tahun," tambah dia.

Kuasa hukum Glenn Ford, menyatakan sangat puas boleh melihat klien mereka akhirnya bebas.

"Kami sangat bersyukur bahawa pendakwa  dan mahkamah mau mengambil keputusan yang membebaskan Tuan Ford," kata para kuasa hukum, Gary Clements dan Aaron Novod.

Kedua peguam ini percaya hukuman keatas Glenn sudah diatur dengan adanya bukti yang ditutupi dan ketika itu Glenn didampingi peguam yang belum berpengalaman.

Glenn Ford menjadi pesalah mati ke-144 yang dibebaskan selama empat dekade terakhir. Menurut organisasi HAM Amnesti Internasional, kes Glenn Ford menunjukkan lemahnya sistem undang-undang  AS.

"Glenn Ford adalah bukti hidup buruknya sistem hukum AS. Kami senang Ford, seorang warga Afrika-Amerika yang dihukum bersalah oleh juri yang semuanya kulit putih, akhirnya selamat dari hukuman mati," kata Thenjiwe Tameika McHarris, dari Amnesti Internasional.

KOMPAS.com -12/3/14

Editor : Ervan Hardoko
Sumber: The Guardian

No comments:

Post a Comment