Gambar hiasan (AFP)
Beijing - Kelompok etnis Uighur melakukan
pembelaan diri setelah sempat dikait-kaitkan dan dijadikan kambing hitam
dalam hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370.
Pengarah Projek HAM Uighur Alim Seytoff meminta agar rumor tidak benar tersebut diakhiri. Alim yang merupakan aktivis HAM Uighur ini, menyerukan agar publik membiarkan pemerintah Malaysia untuk melakukan pencarian dan menyelesaikan penyelidikan tanpa hambatan.
"Pada saat tragedi besar seperti ini, sangat penting untuk membiarkan pemerintah Malaysia melakukan penyelidikan dan mengungkapkan dengan menyeluruh kepada publik mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat Malaysia tersebut," tutur Alim kepada The Star, Rabu (12/3/2014).
Menurut Alim, sama pentingnya bagi semua pihak untuk berhenti mengkait-kaitkan etnis Uighur tanpa bukti. Alim juga menjabat Presiden Asosiasi Uighur Amerika.
"Berhenti mengkambinghitamkan warga Uighur dengan rumor dan teori konspirasi yang tidak didasarkan pada bukti melainkan hanya spekulasi," tegasnya.
Spekulasi keterkaitan etnik minoriti Uighur di China dalam insiden hilangnya pesawat MAS ini muncul setelah ada pesan berantai yang dikirim dalam format PDF kepada sejumlah jurnalis di China pada 9 Mac 2014 lalu. Kelompok itu menamakan dirinya 'Chinese Martyrs' dan mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Isi pesan tersebut mengklaim bahawa serangan terhadap pesawat MAS MH370 merupakan aksi balas dendam terhadap pemerintah Malaysia atas perlakuan yang kejam. Hal ini sempat merujuk pada deportasi 6 orang pencari suaka asal Uighur ke China, tahun lalu.
Namun, sebagian besar media lain tak menghiraukan pesan 'Chinese Martyrs' itu kerana terlalu spekulatif. Terlebih lagi, belum ada pegawai resmi yang memberikan respons. Ada yang menganggapnya sebagai hoax. Kelompok itu juga tak pernah terdengar sebelumnya terkait aksi keganasan.detikNews
Pengarah Projek HAM Uighur Alim Seytoff meminta agar rumor tidak benar tersebut diakhiri. Alim yang merupakan aktivis HAM Uighur ini, menyerukan agar publik membiarkan pemerintah Malaysia untuk melakukan pencarian dan menyelesaikan penyelidikan tanpa hambatan.
"Pada saat tragedi besar seperti ini, sangat penting untuk membiarkan pemerintah Malaysia melakukan penyelidikan dan mengungkapkan dengan menyeluruh kepada publik mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat Malaysia tersebut," tutur Alim kepada The Star, Rabu (12/3/2014).
Menurut Alim, sama pentingnya bagi semua pihak untuk berhenti mengkait-kaitkan etnis Uighur tanpa bukti. Alim juga menjabat Presiden Asosiasi Uighur Amerika.
"Berhenti mengkambinghitamkan warga Uighur dengan rumor dan teori konspirasi yang tidak didasarkan pada bukti melainkan hanya spekulasi," tegasnya.
Spekulasi keterkaitan etnik minoriti Uighur di China dalam insiden hilangnya pesawat MAS ini muncul setelah ada pesan berantai yang dikirim dalam format PDF kepada sejumlah jurnalis di China pada 9 Mac 2014 lalu. Kelompok itu menamakan dirinya 'Chinese Martyrs' dan mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Isi pesan tersebut mengklaim bahawa serangan terhadap pesawat MAS MH370 merupakan aksi balas dendam terhadap pemerintah Malaysia atas perlakuan yang kejam. Hal ini sempat merujuk pada deportasi 6 orang pencari suaka asal Uighur ke China, tahun lalu.
Namun, sebagian besar media lain tak menghiraukan pesan 'Chinese Martyrs' itu kerana terlalu spekulatif. Terlebih lagi, belum ada pegawai resmi yang memberikan respons. Ada yang menganggapnya sebagai hoax. Kelompok itu juga tak pernah terdengar sebelumnya terkait aksi keganasan.detikNews
No comments:
Post a Comment