Pegawai-pegawait kontraterorisme AS meyakini bahawa seseorang di pesawat tersebut telah dengan sengaja mematikan transponder pesawat untuk menghindari pendeteksian radar.
"Para pegawai mengatakan bahawa penyiasat kini sedang mengejar kemungkinan bahawa pesawat dialihkan dengan maksud untuk dimanfaatkan nanti untuk tujuan lain," ujar sumber AS kepada The Wall Street Journal seperti dilansir News.com.au, Jumaat (14/3/2014).
Sebelumnya, The Wall Street Journal menuliskan dugaan bahawa pesawat Boeing 777-200ER masih terbang hingga 4 jam setelah dinyatakan hilang. Media ternama AS ini mengutip keterangan dua orang yang tahu soal penyelidikan tersebut.
Menurut mereka, ada data yang berhasil didownload dari pesawat Boeing 777-200 ER tersebut sebagai sebahagian dari program monitoring. Dari situ, muncul dugaan pesawat masih terbang hingga 4 jam setelah dinyatakan hilang.
Jika hal tersebut benar adanya bererti pesawat tersebut telah menempuh jumlah waktu penerbangan selama lima jam setelah bertolak dari Kuala Lumpur. Ini ertinya pesawat itu terus terbang lebih dari 2,200 batu laut dan berdasarkan kecepatan jet tersebut, pesawat boleh mencapai tempat-tempat sejauh Lautan Hindi , perbatasan Pakistan atau bahkan Laut Arab.
Ini juga yang menjadi alasan AS kini melebarkan pencarian hingga ke Lautan Hindi yang dikatakan dalam dengan mengerahkan kapal USS Kidd.
Sebelumnya, media Straits Times menuliskan bahawa tidak konsistennya pernyataan dan informasi dari otoriti Malaysia memicu kecurigaan adanya negosiasi rahsia dengan pelaku penculikan pesawat tersebut.
Menurut media Singapura itu yang mengutip penyiasat AS, boleh saja ketika ini masih berlangsung negosiasi rahsia antara pelaku penculikan dengan otoriti setempat. Terlebih pegawai Malaysia sebelumnya juga sempat menyampaikan harapan agar semua penumpang selamat.
No comments:
Post a Comment