WASHINGTON -Sejumlah satelit komunikasi menerima signal elektronik samar-samar dan tidak teratur (pings) dari pesawat Malaysia Airlines yang hilang Sabtu lalu. Data ping
itu memberikan lokasi, kecepatan dan ketinggian pesawat selama
setidaknya lima jam setelah pesawat itu hilang dari layar radar sipil.
Hal itu dikemukan sejumlah pegawai yang terlibat dalam penyiasatan,
lapor laman Wall Street Journal, Khamis (13/3/2014).
Ping terakhir dikirim dari atas wilayah perairan, yang menurut seorang penyiasat dikirim dari ketinggian jelajah normal. Mereka menolak untuk mengatakan di mana lokasi transmisi itu berasal, juga tidak jelas mengapa transmisi itu berhenti. Salah satu kemungkinan, kata salah seorang dari mereka, adalah bahawa sistem pengiriman telah dimatikan oleh seseorang di dalam pesawat.
Ping otomatik itu, atau serangkaian usaha untuk berhubungan dengan satelit yang dioperasikan Inmarsat, terjadi beberapa kali setelah posisi terakhir Malaysia Airlines MH370 dapat diketahui. Hal itu menunjukkan bahawa setidaknya selama beberapa jam tersebut, Boeing 777 yang membawa 239 orang itu tetap utuh dan tidak hancur kerana kecelakaan, tindakan sabotaj, atau ledakan.
Malaysia Airlines mengatakan belum menerima data tersebut. Sementara itu, Boeing yang berpengkalan di Chicago menolak untuk berkomentar, lapor Wall Street Journal.
14 Mac 2014
Ping terakhir dikirim dari atas wilayah perairan, yang menurut seorang penyiasat dikirim dari ketinggian jelajah normal. Mereka menolak untuk mengatakan di mana lokasi transmisi itu berasal, juga tidak jelas mengapa transmisi itu berhenti. Salah satu kemungkinan, kata salah seorang dari mereka, adalah bahawa sistem pengiriman telah dimatikan oleh seseorang di dalam pesawat.
Ping otomatik itu, atau serangkaian usaha untuk berhubungan dengan satelit yang dioperasikan Inmarsat, terjadi beberapa kali setelah posisi terakhir Malaysia Airlines MH370 dapat diketahui. Hal itu menunjukkan bahawa setidaknya selama beberapa jam tersebut, Boeing 777 yang membawa 239 orang itu tetap utuh dan tidak hancur kerana kecelakaan, tindakan sabotaj, atau ledakan.
Malaysia Airlines mengatakan belum menerima data tersebut. Sementara itu, Boeing yang berpengkalan di Chicago menolak untuk berkomentar, lapor Wall Street Journal.
14 Mac 2014
No comments:
Post a Comment