Sunday, March 23, 2014

Palet Kayu Ditemui, Misteri MH370 Segera Berakhir?

 23 Mac 2014 
 
Malaysia Airlines Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines. Ketika ini,  Malaysia Airlines memiliki 15 pesawat jenis tersebut.

SINGAPURA, KOMPAS.com — Perdana Menteri Australia Tony Abbott kembali menyampaikan perkembangan terbaru terkait pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370, Ahad (23/3/2014). Becakap  di ibu kota Papua Niugini, Port Moresby, Abbott menyampaikan,  pasukan pencari Australia telah mengenalpasti sejumlah serpihan, termasuk sebuah palet kayu yang berpotensi menjadi kunci utama misteri.

Palet kayu ini adalah salah satu objek yang dibawa penumpang pesawat ini. Dugaan ini diperkuat kerana adanya pasukan kaligrafi China yang menaiki pesawat. Abbott melanjutkan serpihan-serpihan ini berukuran relatif kecil, ditemui dalam kondisi berdekatan di zon  pencarian Australia.

"Ini adalah untuk pertama kalinya pasukan pencari melihat secara langsung serpihan tersebut," kata Abbott.

Namun, Abbott menambahkan, masih terlalu awal untuk mmembuat kesimpulan. "Yang pasti, kita memiliki sejumlah petunjuk yang relatif kredibel dan harapan terus bertambah," katanya mengakhiri penjelasan.

Australia akan terus melanjutkan pencarian pesawat yang menghilang selama tiga minggu ini. Fokus pencarian tetap di area 3,000 km sebelah barat daya Perth.

Pengamat pengankutan Australia, Neil Hansford, menyatakan, sangat besar kemungkinan serpihan itu adalah bagian dari MH370. Oseanografer Erik Van Sebille dari University of New South Wales menjelaskan, kawasan itu memiliki gelombang yang bergerak 1 meter setiap detik dan dapat memindahkan objek yang terapung 173 kilometer dalam waktu 2 hari.

"Penemuan serpihan ini berjarak beberapa hari setelah identifikasi satelit Australia, sangat mungkin gelombang telah memindahkan serpihan itu, dan terkadang sangat sukar bagi kapal untuk menemukannya, dikaitkan dengan penemuan objek oleh satelit China. Jadi, mungkin saja serpihan itu adalah yang diidentifikasi China," kata Sebille.
Penulis: Kontributor Singapura, Ericssen
Editor : Hindra Liauw
Sumber: news.com.au

No comments:

Post a Comment