20 Mac 2014
Merdeka.com - Seorang
murid sebuah sekolah menengah atas di China yang tampak tertekan,
terekam kamera pengawas melompat dari jendela sekolah hingga tewas.
Insiden itu telah diunggah di Internet.
Rekaman itu memperlihatkan sebuah kelas tampak ramai dengan para
siswa tengah menyiapkan bahan-bahan untuk memulai pelajaran. Namun,
berbeda dari murid lainnya, seorang siswa di bagian kanan bawah kamera
terlihat duduk tidak bergerak, seperti dilansir surat kabar the Daily
Mail, Kamis (20/3).
Di saat para murid terlihat siap untuk memulai pelajaran, korban
tiba-tiba berdiri dari bangkunya, berjalan ke arah jendela dan melompat.
Meskipun bagian jendela kelas itu tidak terjangkau dari pantauan
kamera, namun dapat dipahami bahwa korban telah meloncat dari jendela,
sebuah kesimpulan yang tampaknya didukung oleh respon putus asa dialami
korban dari keterangan sesama murid lainnya.
Akibat insiden itu beberapa siswa terlihat berlarian ke arah jendela
untuk mengetahui keadaan korban, sementara lainnya lari keluar dari
kelas.
Salah satu siswa kemudian terlihat menunjuk ke arah sang guru dan
berteriak sesuatu padanya. Namun sayang the Daily Mail tidak memiliki
penerjemah bahasa Mandarin untuk mengetahui apa yang dikatakan siswa
itu.
Rekaman itu kemudian diungggah di situs LiveLeak pada hari ini.
Tampaknya video itu diambil melalui kamera telepon dengan cara merekam
dari sebuah layar komputer yang menampilkan cuplikan dari sistem kamera
pengawas sekolah itu.
Sebuah deskripsi terkait video itu mengatakan, 'Siswa sekolah
menengah atas Xiao Zhen melompat dari jendela hingga tewas di
tengah-tengah pelajaran. Insiden ini diduga terjadi karena tekanan dalam
mempersiapkan untuk ujian masuk perguruan tinggi'.
Meski keaslian video itu tidak dapat dikonfirmasi, namun insiden ini
cocok dengan tren di antara anak-anak di China, di mana aksi bunuh diri
telah menjadi penyebab kematian nomor satu di Negeri Tirai Bambu itu.
Berbeda dengan sebagian besar negara-negara di Barat, di mana faktor
kecelakaan menjadi penyebab terbesar kematian di antara anak-anak muda.
Tingkat bunuh diri yang luar biasa tinggi di antara pemuda China
disalahkan pada tekanan yang kuat untuk berhasil di sekolah, di mana
sistem pendidikan menjadi tempat yang sangat menekankan pada tingkat dan
status dengan mengorbankan kehidupan sosial mereka.
Pada November lalu orangtua dari seorang anak laki-laki berusia
sepuluh tahun menyalahkan guru atas kematian anak mereka, dan mengklaim
sang guru telah mengatakan kepada anaknya agar melompat dari sebuah
bangunan setelah dia gagal menyelesaikan tugas hukuman.
Tubuh Jun Jun kemudian menghantam sebuah mobil terparkir di bawah
rumah susun, di mana keluarganya tinggal di Distrik Jinjiang, Kota
Chengdu, Provinsi Sichuan.
Tingkat bunuh diri di China telah meningkat 60 persen dalam 50 tahun
terakhir. Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
di China, sekitar 287.000 warga Negeri Tirai Bambu melakukan bunuh diri
saban tahunnya.
No comments:
Post a Comment