Beijing - Satelit canggih milik China berhasil
menangkap tiga buah benda berukuran besar yang mengambang di perairan
laut. Penemuan ini diyakini boleh menjadi pintu masuk melacak keberadaan
pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370.
Tiga benda itu tersebar dalam radius 20 km di 105,63 darjah Bujur Timur dan 6.7 darjah Lintang Utara. Ukuran yang tampak dari benda tersebut adalah 13x18 meter, 14x19 meter dan 24x22 meter.
Sejatinya, China berhasil mendeteksi keberadaan tiga benda ini hanya sehari setelah Malaysia Airlines dinyatakan hilang, atau pada Ahad (9/3). Namun mereka baru merilis ke publik pada Rabu (12/3) kelmarin.
Posisi benda itu ditemukan di sekitar perairan Laut China Selatan. "Ini (benda) tempatnya tepat di mana itu seharusnya," kata mantan direktur National Transportation Safety Board, Peter Goelz seperti dilansir CNN, Khamis (13/3/2014).
Seorang pegawai pemerintahan China juga yakin akan pentingnya arti penemuan ini. Di tengah semakin kecewanya mencari keberadaan pesawat, hasil yang ditangkap satelit China seperti menjadi salah satu pelecut pencarian.
"Ini adalah bantuan besar bagi semua orang," kata penulis buku Penerbangan Air France, Bill Palmer.
Lantas mengapa China baru merilis penemuan itu empat hari kemudian? Sejumlah analisis muncul. Salah satunya sikap kehatian-hatian China dalam menyikapi persoalan ini.
Pemerintah China sendiri diduga tidak yakin dengan apa yang mereka temukan. Terlebih mereka tidak ingin semakin menambah kebingungan keluarga penumpang pesawat yang terus menanti khabar baik.
Tiga benda itu tersebar dalam radius 20 km di 105,63 darjah Bujur Timur dan 6.7 darjah Lintang Utara. Ukuran yang tampak dari benda tersebut adalah 13x18 meter, 14x19 meter dan 24x22 meter.
Sejatinya, China berhasil mendeteksi keberadaan tiga benda ini hanya sehari setelah Malaysia Airlines dinyatakan hilang, atau pada Ahad (9/3). Namun mereka baru merilis ke publik pada Rabu (12/3) kelmarin.
Posisi benda itu ditemukan di sekitar perairan Laut China Selatan. "Ini (benda) tempatnya tepat di mana itu seharusnya," kata mantan direktur National Transportation Safety Board, Peter Goelz seperti dilansir CNN, Khamis (13/3/2014).
Seorang pegawai pemerintahan China juga yakin akan pentingnya arti penemuan ini. Di tengah semakin kecewanya mencari keberadaan pesawat, hasil yang ditangkap satelit China seperti menjadi salah satu pelecut pencarian.
"Ini adalah bantuan besar bagi semua orang," kata penulis buku Penerbangan Air France, Bill Palmer.
Lantas mengapa China baru merilis penemuan itu empat hari kemudian? Sejumlah analisis muncul. Salah satunya sikap kehatian-hatian China dalam menyikapi persoalan ini.
Pemerintah China sendiri diduga tidak yakin dengan apa yang mereka temukan. Terlebih mereka tidak ingin semakin menambah kebingungan keluarga penumpang pesawat yang terus menanti khabar baik.
No comments:
Post a Comment