Thursday, March 13, 2014

Tawaran untuk jawatan algojo hukum gantung

12 Mac 2014

Sri lanka buka lowongan algojo hukum gantung
Warga negara Sri Lanka. ©2012 Merdeka.com
 
 Sri Lanka membuka tawaran bagi mereka ingin jadi algojo. Kesempatan ini dibuat lantaran pekerja terbaru sebelumnya     hampir pingsan ketika melihat tiang gantungan.

Surat khabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (12/3), kementerian keselamatan mencari algojo sebab dua yang terpilih kelmarin mengundurkan diri setelah melihat tiang gantungan dan mengatakan tak ingin pekerjaan itu. "Lain kali kami harus memperlihatkan tiang gantungan sebelum memberikan pelatihan karyawan baru," ujar ketua dewan penjara Chandrarathna Pallegama.

Hukuman gantung di Sri Lanka disahkan namun pada 1976 hukuman ini sempat dihilangkan meski masih ada beberapa banduan dieksekusi. Baru pada lima tahun lalu hukuman itu kembali digunakan lantaran negara ini cemas akan meningkatnya jenayah terutama pelecehan anak, pemerkosaan, pembunuhan, dan perdagangan dadah meningkat selama seperempat abad seiring perang melawan pemberontak separatis Macan Tamil.

Setelah perang berakhir peguam dan ahli politik mulai mendorong penggunaan kembali eksekusi. Dulu saat Inggeris masuk ke Sri Lanka mereka yang dihukum gantung lantaran perang melawan kerajaan.
Awalnya keputusan memberlakukan kembali hukum gantung ditentang masyarakat namun peristiwa penembakan seorang hakim Sarath Ambepetiya membuat eksekusi harus disegerakan.

Dari 195 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sekitar setengah lebih telah menghilangkan hukum eksekusi. Hanya sedikit yang mempertahankannya biasanya dilakukan demi menyingkirkan penjahat perang.

Sekitar 25 persen negara membiarkan eksekusi untuk hukuman atau kejahatan biasa namun belum menggunakannya lagi selama satu dekade.


 merdeka.com

No comments:

Post a Comment