13 Apr 2014
Photo copyright Asiantown.net
Vemale.com -
Dunia modelling sesungguhnya tak hanya menceritakan tentang bagaimana
wanita-wanita cantik semampai berlenggak-lenggok di runway dengan makeup
dan pakaian yang membuat mereka nampak memukau. Pola seperti itu
hanyalah kulit luar dalam dunia model, sementara di dalamnya, ada banyak
kisah menarik untuk disimak.
Salah satunya adalah ketika kami
menemukan Winnie Harlow atau yang dikenal dengan Chantelle Winnie. Kalau
selama ini kita termakan pada paradigma bahwa wanita cantik yang
menjadi model itu kerap berkulit putih, tinggi semampai dan sempurna,
Winnie Harlow memperlihatkan hal yang berbeda.
Lihatlah dia.
Sebagai seorang TOP MODEL, warna kulitnya tak merata. Kelihatannya tak
sempurna, namun bagaimana Winnie bisa menjadi model tenar seperti
sekarang? Tentunya tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun Winnie
Harlow tak akan pernah mencapai mimpinya sebagai model andai ia tak
berani melangkah. Kini ia menjadi salah satu wanita yang menggabungkan
antara kecantikan, semangat dan kharismatik.
'Jadi Harus Kuapakan Wajahmu?'
Winnie
memulai karirnya pada usia 17 tahun sebagai model. Dengan Vitiligo yang
ia alami, jarang ada klien yang berminat mengambilnya. Mereka sudah
terlanjur remeh dengan penampilan Winnie Harlow yang tak biasa.
Vitiligo
adalah sebuah kasus depigmentasi kulit di mana sel kulit tak bisa
memproduksi melanin sehingga warna kulitnya menjadi lebih putih dari
kulit yang lain. Namun apa yang dialami Winnie, membuatnya menemukan
dirinya sendiri.
Suatu ketika seorang makeup artist kebingungan
untuk meriasnya. "Hmm, apa yang harus kulakukan pada wajahmu? Baiklah
aku akan menutupi area tersebut," ujar makeup artis itu. Namun hal
tersebut membuat Winnie Harlow menyadari bahwa dia ingin menjadi dirinya
sendiri. Tak ada yang perlu ditutupi dari warna kulitnya. Sejak saat
itu, Winnie kerap menolak bila ada yang merekomendasikan untuk meratakan
warna kulitnya menggunakan foundation atau sejenisnya.
Kelainan Ini Tak Membebaniku
Winnie Harlow mengalami Vitiligo sejak ia berusia 3-4 tahun. Apakah hal ini menjadi kenyataan yang pahit baginya?
"Aku
tak merasa kesulitan menerima kenyataan ini karena keluarga sangat
menyayangiku dan memperlakukan sama sayangnya seperti pada anak dan
sepupu yang lain. Aku tidak terlalu mendekap perubahan ini, selama aku
masih bisa hidup. Ya, ini hanyalah sebuah takdir bagiku," kata Winnie.
Bagi
model eksotis ini, warna kulitnya bukan sesuatu yang harus ditutupi,
namun menjadi sesuatu yang membuatnya menjadi diri sendiri. Ini bukan
sekedar tentang warna kulitnya yang tak merata, melainkan bagaimana
menjadi diri sendiri dengan segenap kekurangan dan kelebihan bisa
membawanya menjadi seseorang.
Anda mungkin masih ingat dengan sebuah video mencengangkan yang Vemale posting beberapa waktu lalu. Di balik wajah cantik dan nampak sempurna beberapa wanita, ada wajah yang tak sempurna.
Namun apa yang membuat mereka bertahan adalah mengetahui makna cantik
yang sebenarnya. Karena sekali lagi, cantik itu tak terbatas pada paras,
tapi juga inner beauty yang selaras.
This Is What Women Really Want !! >>> CLICK HERE !!
ReplyDelete