Tuesday, April 8, 2014

Pencarian MH370 . Tunda lagi....

08/04/2014  

ABC Australia - detikNews
Jakarta - Rancangan mengirimkan kapal selam tak berawak untuk meninjau dasar laut bagi mencari reruntuhan sisa-sisa pesawat Malaysia Airlines MH370 ditunda sampai pasukan pencari mendapatkan isyarat berikutnya atau boleh  dipastikan bateri dalam perakam kotak hitam telah berhenti bekerja.

Pada akhir minggu ini AL Australia Ocean Shield berhasil menerima isyarat akustik ‘yang konsisten &rsquo dengan dengan isyarat ping yang dipancarkan oleh alat perakam didalam kotak hitam pesawat MH370.

Paukan  pencari telah siap mengoperasikan kapal selam tak berawak ke bawah laut untuk mencari reruntuhan pesawat nahas tersebut hari ini, namun otoriti  yang bertanggung jawab atas pencarian MH370 mengatakan pihaknya masih harus menunggu penemuan isyarat lain sebelum pencarian didasar laut itu diteruskan.

"Kita perlu transmisi lain untuk boleh  menentukan kawasan pesawat yang lebih baik, setelah itu baru kita dapat  melakukan penyisiran di dasar laut dan menemukan bukti yang memastikan bahawa di situlah terletak ;reruntuhan pesawat," kata Pesara Ketua AU Australia, Marsekal Angus Houston.

Di hari ke-32 pencarian penerbangan MH370 ini, pasukan pencari internasional berfokus pada wilayah di busur 600-kilometer di Lautan Hindi bahagian selatan, sekitar 1,600 km di lepas pantai Australia Barat.

Marsekal Angus Houston memastikan kalau kelmarin alat perakam signal yang dibawa oleh kapal Australia Ocean Shiled berhasil mendeteks  2 rangkaian signal – satu rangkaian berlangsung selama dua jam 20 minit dan satu rangkaian sinyal lagi hanya berlangsung selama 13 minit.

Signal itu merupakan bahagian dari ‘suara bising akustik' yang ditangkap pesawat Ocean Shield beberapa hari lalu, dan dua signal elektronik yang berhasil diidentifikasi oleh kapal Cina Haixun 01 pada akhir minggu kemarin, yang jaraknya terentang sekitar 600 kilometer.

Marsekal Houston mengatakan itu adalah "penemuan paling menjanjikan" sejauh ini selama dilakukan usahaa pencarian pesawat MH370 yang hilang satu bulan lalu dan membawa 239 orang penumpang di dalamnya, termasuk enam warga Australia.

"Sekarang kita ; memerlukan tambahan konfirmasi dalam hal mencari sesuatu yang visual. Seperti reruntuhan pesawat misalnya, yang mungkin terletak di dasar laut, atau beberapa reruntuhan di permukaan," katanya kepada ABC Radio National Breakfast pagi ini.

Namun Houston mengatakan peluang menemukan reruntuhan pesawat di permukaan laut semakin kecil seiring dengan perkembangan waktu.

"Namun perhitungan mengenai area pencarian saat ini sudah tepat karena kita berhasil menerima transmisi sinyal di lokasi tersebut,” tambahnya.

Sudah lebih dari sebulan sejak pesawat MH370 menghilang, itu berarti batas waktu 30 hari masa beroperasinya batere di kotak hitam pesawat itu sudah berlalu.

Bluefin-21 akan beroperasi pada batas maksimal.

Marsekal Udara Houston memperingatkan bahwa di kedalaman 4,500 meter dibawah laut merupakan kemampuan maksimal pengoperasian kapal laut Bluefin-21.

"Saya kembali menegaskan pernyataan saya kemarin kalau – tidak ada yang bisa ditemukan dengan cepat jika kita berbicara mengenai pencarian objek di kedalaman 4,500 meter. Upaya pencarian itu butuh waktu lama, dan ketelitian dalam mencari apalagi jika pencarian itu dilakukan di dasar laut,”

Kapal selam Bluefin-21 utamanya bekerja sebagai perangkat sonar yang bekerja dalam jangka waktu 20 jam.

Jika berhasil ;mendeteksi sesuatu yang tidak biasa di dasar laut, maka kapal selam tak berawak itu akan kembali ke permukaan dan akan dilengkapi dengan kamera video dan dikirim kembali ke lokasi tersebut untuk memfilmkan daerah sekitar.

Sulitnya usahaa pencarian yang dilakukan oleh Bluefin-21 diakui pakar penjelajahan bawah laut, Ron Allum.

"Kapal selam Bluefin-21 sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasikan bagian dari badan pesawat misalnya dalam hal ini kotak hitam yang menyimpan rekaman data penerbangan dan alat iitu akan dikirim ke dasar laut dengan kendaraan lain yang akan dioperasikan dari jarak jauh, tapi tidak ada yang bisa menggantikan kemampuan manusia dalam melihat atau mencari obyek secara langsung, " katanya kepada ABC News 24.

"Ketika dikendalikan dari jarak jauh, beberapa kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh sekarang telah dilengkapi sistem kamera 3D sehingga pihak operator bisa merasakan dimensi kejauhan dari sebuah objek, sehingga bisa dia bisa mengetahui seberapa jauh harus memindahkan manipulator untuk mengambil sesuatu atau untuk berpindah dalam mencari kotak hitam di dasar laut,” kata Allum.

No comments:

Post a Comment