BENGHAZI – Sebuah perusahaan eksplorasi laut
mengaku telah menemui serpihan dari pesawat Malaysia Airlines MH370.
Serpihan tersebut ditemui di Teluk Bengala atau sekira 5,000 kilometer
dari lokasi pencarian ketika ini.
Menurut perusahaan yang berpusat di Adelaide, Australia, ini, mereka telah melakukan pencarian sendiri dari serpihan MH370 tersebut.
Perusahaan ini melakukan pencarian di daerah sekira 2 juta kilometer persegi. Dari keterangan jurucakap perusahaan tersebut, David Pope, mereka melakukan pencarian dengan teknologi canggih termasuk dengan bantuan satelit.
"Kami tidak menyatakan itu pasti serpihan MH370, namun petunjuk dari kami harus ditindaklanjuti," ucap Pope, seperti dikutip dari New Indian Express, Selasa (29/4/2014).
Melihat adanya laporan dari perusahaan eksplorasi awam Australia, Pemerintah Malaysia menyebut mereka segara mengkaji laporan terbaru itu.
"Kami akan melakukan pemeriksaan dan memverifikasi laporan ini," jelas Dirjen Jabatan Penerbangan Awam Malaysia Azharuddin Abdul Rahman.
GeoResonance membandingkan penemuan mereka dengan berbagai foto yang diambil pada 5 Mar , tiga hari sebelum MH370 dilaporkan hilang. Hasilnya, perusahaan itu tidak menemukan apa yang mereka deteks setelah MH370 dilaporkan hilang.
"Serpihan-serpihan itu tidak ada di lokasi tersebut sebelum hilangnya MH370. Kami tidak mengatakan serpihan-serpihan itu pasti MH370, tetapi kami rasa ini petunjuk yang boleh dikembangkan," kata Pope.
Sementara itu, juru cakap GeoResonance lainnya, Pavel Kursa, menambahkan, sejumlah elemen yang ada dalam sebuah pesawat terbang komersial terdeteks di Teluk Bengala itu.
"Kami mendeteksi adanya elemen-elemen kimia dan material yang digunakan untuk membuat sebuah Boeing 777, misalnya aluminium, titanium, tembaga, besi, dan material lainnya," tambahnya
Menurut perusahaan yang berpusat di Adelaide, Australia, ini, mereka telah melakukan pencarian sendiri dari serpihan MH370 tersebut.
Perusahaan ini melakukan pencarian di daerah sekira 2 juta kilometer persegi. Dari keterangan jurucakap perusahaan tersebut, David Pope, mereka melakukan pencarian dengan teknologi canggih termasuk dengan bantuan satelit.
"Kami tidak menyatakan itu pasti serpihan MH370, namun petunjuk dari kami harus ditindaklanjuti," ucap Pope, seperti dikutip dari New Indian Express, Selasa (29/4/2014).
Melihat adanya laporan dari perusahaan eksplorasi awam Australia, Pemerintah Malaysia menyebut mereka segara mengkaji laporan terbaru itu.
"Kami akan melakukan pemeriksaan dan memverifikasi laporan ini," jelas Dirjen Jabatan Penerbangan Awam Malaysia Azharuddin Abdul Rahman.
GeoResonance membandingkan penemuan mereka dengan berbagai foto yang diambil pada 5 Mar , tiga hari sebelum MH370 dilaporkan hilang. Hasilnya, perusahaan itu tidak menemukan apa yang mereka deteks setelah MH370 dilaporkan hilang.
"Serpihan-serpihan itu tidak ada di lokasi tersebut sebelum hilangnya MH370. Kami tidak mengatakan serpihan-serpihan itu pasti MH370, tetapi kami rasa ini petunjuk yang boleh dikembangkan," kata Pope.
Sementara itu, juru cakap GeoResonance lainnya, Pavel Kursa, menambahkan, sejumlah elemen yang ada dalam sebuah pesawat terbang komersial terdeteks di Teluk Bengala itu.
"Kami mendeteksi adanya elemen-elemen kimia dan material yang digunakan untuk membuat sebuah Boeing 777, misalnya aluminium, titanium, tembaga, besi, dan material lainnya," tambahnya
No comments:
Post a Comment