Holger von Neuhoff, dari pihak muzium, mengatakan, seorang nelayan menemui botol bir berisi surat itu terapung di perairan Laut Baltik di sebelah utara kota Kiel, German, bulan lalu.
"Ini adalah kali pertama sebuah pesanan yang sangat tua ditemui dengan botolnya," kata Von Neuhoff.
Para pengkaji kemudian melakukan penyiasatan untuk mengetahui pengirim pesanan itu dan berhasil melacak cucu si pengirim pesanan, Angela Erdmann (62), yang tinggal di Berlin.
"Saya tak mempercayai hal ini," kata Angela ketika pertama kali memegang botol berisi pesan datuknya di Hamburg minggu lalu.
Botol itu berisi sekeping poskad dengan pesan kepada siapa pun yang menemui botol itu agar mengembalikannya kepada si pemilik di Berlin.
"Ini adalah sebuah momen yang sangat indah dan menyentuh hati. Saya tak dapat menahan air mata," tambah Angela.
Von Neuhoff menjelaskan, para pengkaji berhasil melacak keluarga pemilik pesanan itu dari nama dan alamat yang tertulis di dalam poskad itu.
Di sana tertulis nama Richard Platz yang ketika itu berusia 20 tahun. Putera pembuat roti itu membuang botol berisi pesanan di Laut Baltik ketika sedang dalam pengembaraan bersama satu kelompok pencinta alam sekitar tahun 1913.
Kemudian, para ahli geneakologi yang beralamat di Berlin berhasil melacak keberadaan Angela Erdmann, yang tak pernah mengenal secara peribadi datuknya. . Platz, adalah ayah dari ibu Angela, meninggal dunia pada 1946 dalam usia 54 tahun.
"Dari perbandingan tulisan tangan di poskad dengan tulisan tangan Platz lainnya, maka tak diragukan pesanan itu memang ditulis Platz," kata Von Neuhoff.
Sementara itu, Angela Erdmann mengatakan, penemuan yang mengejutkan ini membuatnya terinspirasi untuk kembali membuka-buka buku keluarga untuk mengenali datuknya, seorang pendukung sosial demokrat yang gemar membaca itu.
Buku catatan rekod Guinness World Records mencatat pesan dalam botol tertua berasal dari 1914 dan terapung-apung di laut selama 98 tahun sebelum ditemui seorang nelayan.
No comments:
Post a Comment