16/6/14
Foto: Reuters.
Yasser Borhami, seorang anggota pendiri dari gerakan Salafi utama di
Mesir, yakni Ad-Da'wa As-Salafiya (Seruan Salafi), mengatakan
menghabiskan waktu dengan menonton pertandingan sepak bola adalah "bencana yang membuat saya sangat marah", seperti dilapor surat khabar Arab News, 16/6/14.
Dia mengatakan menonton pertandingan sepak bola merupakan gangguan
dari kewajiban agama dan duniawi, yang akhirnya dapat menyebabkan
"kehancuran bangsa dan rakyat".
Pendapatnya agama itu, atau fatwanya, telah diunggah di web mereka
dalam sebuah video dua hari lalu, berbeda jauh dengan kebijaksanaan
konvensional menyebut bahawa pertandingan sukan seperti Piala Dunia berfungsi untuk membina persahabatan dan pemahaman antara bangsa-bangsa di dunia.
Borhami mengatakan bahawa ada kondisi yang akan membuat sesuatu
menjadi "haram" atau tidak dapat diterima dalam Islam, yakni jika hal
itu dapat mengalihkan perhatian anda dari tugas-tugas agama, kemudian
memperlihatkan bahagian tubuh di mana menurut Islam seharusnya ditutup,
atau menyebabkan kaum muslim menyukai dan mendukung orang-orang kafir.
Dia menjelaskan bahawa pertandingan sepak bola biasanya memenuhi semua
kondisi tersebut.
Pernyataannya itu langsung memicu kecaman, pada saat warga Mesir
terpaku pada televisyen mereka mulai pagi hari kerana perbedaan waktu
dengan Brazil.
Ketika ditanyakan oleh seorang pembawa acara yang merupakan penggemar bola sepak fanatik di Mesir saluran CBC tentang fatwanya itu, Borhami
kembali menegaskan, "Saya hanya mengatakan jangan buang waktu anda."
Dia mengatakan bahawa seruannya itu telah dibawa di luar konteks oleh mereka yang ingin menyerangnya kerana alasan politik.
Borhami, yang kelompoknya pernah menjadi pendukung kelompok sesama
Islam dari Ikhwanul Muslimin yang naik ke tampuk kekuasaan di Mesir
setelah pemberontakan 2011, malah kemudian mengkritisi kelompok itu dan
menuduhnya mendominasi kekuasaan politik. Borhami dan kelompoknya
kemudian mendukung protes rakyat terhadap Ikhwanul Muslimin dan
penggulingan Presiden Muhammad Mursi yang dilakukan tentera. Merdeka.com
No comments:
Post a Comment