Saturday, July 26, 2014

Dunia Bawah Tanah Gaza

Sabtu, 26 Julai 2014
 
BBC Indonesia Terowongan bawah tanah di Gaza

GAZA CITY,   Penggunaan terowongan di Gaza dimulai sekitar satu setengah dekade lalu di wilayah yang bersempadan dengan Mesir, untuk menyelundupkan senjata ke Gaza di bawah pengamanan perbatasan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), kata seorang analis pertahanan Timur Tengah.

Dalam waktu singkat, selain untuk menyelundupkan senjata, operator terowongan mulai mengimport berbagai barang keperluan penduduk, seperti disampaikan Dr Eado Hecht. Hecht adalah seorang analis pertahanan independen dan dosen doktrin militer di Begin-Sadat Center for Strategic Studies di Bar Ilan University.

Menurut dia, setelah Israel menarik diri dari Gaza, jumlah terowongan penyelundup meningkat dari puluhan menjadi ratusan seiring dengan semakin banyaknya warga Gaza yang terlibat dalam perniagaan menguntungkan ini.
Mendeteksi terowongan memerlukan deteksi pintu masuknya atau melihat terowongan itu sendiri dengan alat akustik, seismik, atau radar.
Bahkan setelah sebuah terowongan dideteksi, orang tidak lantas mengetahui route pasti terowongan itu.

"Untuk menyembunyikan terowongan dari intelijen Israel, pintu masuk biasanya terletak di tingkat dasar rumah, masjid, sekolah, atau bangunan publik lainnya," kata Eado.
Menggali terowongan adalah proses yang lama dan berat, biasanya memakan waktu beberapa bulan kerana dilakukan dengan tangan.
Pasalnya, menggunakan alat penggali bertenaga motor akan membuat suara berisik yang boleh didengar oleh Israel.
Terowongan yang digali Hamas biasanya sedalam 20 meter jadi sangat sukar terdeteksi.

Untuk menemui terowongan, Israel harus memiliki informasi intelijen dari Gaza atau mereka harus masuk dan mencari sendiri dari rumah ke rumah.
Menghancurkan sebuah terowongan adalah operasi yang panjang dan kompleks, serta hanya boleh dilakukan dengan tepat dengan data pasti dan mendetail mengenai route serta kedalamannya. KOMPAS.com
Editor : Hindra Liauw
Sumber: BBC Indonesia

No comments:

Post a Comment