4 Jul 2014
NEW DELHI, Cinta memang indah, itu pula
yang kini dirasakan Gangga dan Yamuna, wanita kembar siam yang
tinggal di kota Kalkuta, India. Kembar siam berusia 45 tahun itu,
sepanjang hidupnya belum pernah merasakan cinta lawan jenis dan selalu
menerima penolakan akibat kondisi fisikal mereka.
Namun kini hati Gangga dan Yamuna sedang berbunga-bunga setelah mereka berkenalan dengan seorang lelaki berhati emas ,Jasimuddin Ahmad yang bekerja sebagai sound engineer. Jasimudin bekerja separuh masa dengan pasukan sarkas. . Mereka langsung jatuh cinta kepada guru itu.
"Itu adalah cinta pada pandangan pertama," kata Gangga yang berbagi empat lengan dan tiga kaki dengan saudara perempuannya.
"Ketika kami bertemu Jasimuddin, kami merasa dialah lelaki yang boleh mencintai kami apa adanya. Dan ternyata memang demikian. Dia tulus mencintai kami," tambah Gangga.
Yamuna menambahkan, sejak mereka berkenalan dengan Jasimuddin hidup mereka menjadi lebih bahagia. Dan Yamuna ingin kebahagiaan itu berlangsung hinga ke akhir hayat.
"Kami tak ingin menderita lagi. Kami harap boleh menghabiskan sisa hidup kami bersama Jasimuddin," ujar Yamuna.
Gangga dan Yamuna melekat di bahagian perut namun mereka memiliki jantung, ginjal dan hati yang terpisah. Mereka lahir dari keluarga miskin dekat kota Kalkuta, Bengal Barat.
Orangtua Gangga dan Yamuna yang tak memiliki biaya membiarkan kondisi kedua puterinya dan mengabaikan mereka kerana menganggap kondisi keduanya sebagai pertanda kemarahan para dewa.
Bergabung dengan sarkas
Tanpa mengecap pendidikan, Gangga dan Yamuna bergabung dengan satu kumpulan sarkas keliling dan tampil hampir di seluruh penjuru India. Bersama sarkas ini, mereka mendapatkan honor yang lumayan yaitu 25 poundsterling semalam. Namun, kini mereka mulai keletihan setelah hampir sepanjang hidup berada di jalanan.
Ketika bersama sarkas itulah Gangga dan Yamuna berkenalan dengan Jasimuddin (36) seorang guru yang bekerja separuh waktu sebagai kru tata suara bersama sarkas tersebut. Gangga dan Yamuna terkejut kerana perasaan cinta mereka dibalas oleh Jasimuddin.
"Sejak saya mengenal mereka, saya menganggap derita mereka adalah derita saya. Saya selalu menganggap derita orang lain adalah derita saya dan mencuba membuat keadaan lebih baik," kata Jasimuddin.
"Kini, setiap malam saya duduk bersama mereka. Kami berkongsi makanan di teras dan membicarakan kehidupan. Kami berkongsi kegembiraan dan kesedihan bersama," tambah Jasimuddin.
"Terkadang, sambil mendengarkan muzik kami berbual sampai larut malam. Bahkan pernah kami berbual hingga pukul 04.00 pagi dan akibatnya kami bangun terlewat," sambung dia.
Jasimuddin, Gangga dan Yamuna kini sudah bersama selama tujuh bulan dan tinggal di sebuah desa dekat Kalkuta. Kehidupan cinta mereka lebih didasari dengan kegembiraan dan persahabatan.
"Hal terbaik dari Jasimuddin adalah dia memiliki selera humor yang bagus. Dia juga orang yang sangat baik. Kami memanggil dia Mr India," ujar Gangga.
Jasimuddin yang bekerja sebagai guru sekolah setempat setiap malam membantu kedua saudara kembar itu dengan menghantar mereka ke tempat sarkas setiap malam. Meski mereka saling mencintai, namun mereka belum merencanakan pernikahan. Mereka yakin pernikahan mereka tidak akan diterima dan direstui masyarakat sekitar mereka.
Namun, setidaknya hingga kini mereka masih menikmati kegembiraan dari cinta yang sedang berbunga. Gangga dan Yamuna hanya berharap mereka dapat menikmati masa-masa indah itu selama yang boleh.
"Kami harap Jasimuddin tinggal bersama kami, itu akan menjadi dukungan terbaik bagi kami. Jika tidak maka kehidupan kami akan kembali terombang-ambing seperti dulu," ujar Yamuna.
Happy at last: After years of traveiling with a circus, they met Ahmad while he worked part-time with the circus as a sound engineer, and were stunned to discover he shared their feelings
Namun kini hati Gangga dan Yamuna sedang berbunga-bunga setelah mereka berkenalan dengan seorang lelaki berhati emas ,Jasimuddin Ahmad yang bekerja sebagai sound engineer. Jasimudin bekerja separuh masa dengan pasukan sarkas. . Mereka langsung jatuh cinta kepada guru itu.
"Itu adalah cinta pada pandangan pertama," kata Gangga yang berbagi empat lengan dan tiga kaki dengan saudara perempuannya.
"Ketika kami bertemu Jasimuddin, kami merasa dialah lelaki yang boleh mencintai kami apa adanya. Dan ternyata memang demikian. Dia tulus mencintai kami," tambah Gangga.
Yamuna menambahkan, sejak mereka berkenalan dengan Jasimuddin hidup mereka menjadi lebih bahagia. Dan Yamuna ingin kebahagiaan itu berlangsung hinga ke akhir hayat.
"Kami tak ingin menderita lagi. Kami harap boleh menghabiskan sisa hidup kami bersama Jasimuddin," ujar Yamuna.
Gangga dan Yamuna melekat di bahagian perut namun mereka memiliki jantung, ginjal dan hati yang terpisah. Mereka lahir dari keluarga miskin dekat kota Kalkuta, Bengal Barat.
Orangtua Gangga dan Yamuna yang tak memiliki biaya membiarkan kondisi kedua puterinya dan mengabaikan mereka kerana menganggap kondisi keduanya sebagai pertanda kemarahan para dewa.
Bergabung dengan sarkas
Tanpa mengecap pendidikan, Gangga dan Yamuna bergabung dengan satu kumpulan sarkas keliling dan tampil hampir di seluruh penjuru India. Bersama sarkas ini, mereka mendapatkan honor yang lumayan yaitu 25 poundsterling semalam. Namun, kini mereka mulai keletihan setelah hampir sepanjang hidup berada di jalanan.
Ketika bersama sarkas itulah Gangga dan Yamuna berkenalan dengan Jasimuddin (36) seorang guru yang bekerja separuh waktu sebagai kru tata suara bersama sarkas tersebut. Gangga dan Yamuna terkejut kerana perasaan cinta mereka dibalas oleh Jasimuddin.
"Sejak saya mengenal mereka, saya menganggap derita mereka adalah derita saya. Saya selalu menganggap derita orang lain adalah derita saya dan mencuba membuat keadaan lebih baik," kata Jasimuddin.
"Kini, setiap malam saya duduk bersama mereka. Kami berkongsi makanan di teras dan membicarakan kehidupan. Kami berkongsi kegembiraan dan kesedihan bersama," tambah Jasimuddin.
"Terkadang, sambil mendengarkan muzik kami berbual sampai larut malam. Bahkan pernah kami berbual hingga pukul 04.00 pagi dan akibatnya kami bangun terlewat," sambung dia.
Jasimuddin, Gangga dan Yamuna kini sudah bersama selama tujuh bulan dan tinggal di sebuah desa dekat Kalkuta. Kehidupan cinta mereka lebih didasari dengan kegembiraan dan persahabatan.
"Hal terbaik dari Jasimuddin adalah dia memiliki selera humor yang bagus. Dia juga orang yang sangat baik. Kami memanggil dia Mr India," ujar Gangga.
Jasimuddin yang bekerja sebagai guru sekolah setempat setiap malam membantu kedua saudara kembar itu dengan menghantar mereka ke tempat sarkas setiap malam. Meski mereka saling mencintai, namun mereka belum merencanakan pernikahan. Mereka yakin pernikahan mereka tidak akan diterima dan direstui masyarakat sekitar mereka.
Namun, setidaknya hingga kini mereka masih menikmati kegembiraan dari cinta yang sedang berbunga. Gangga dan Yamuna hanya berharap mereka dapat menikmati masa-masa indah itu selama yang boleh.
"Kami harap Jasimuddin tinggal bersama kami, itu akan menjadi dukungan terbaik bagi kami. Jika tidak maka kehidupan kami akan kembali terombang-ambing seperti dulu," ujar Yamuna.
Happy at last: After years of traveiling with a circus, they met Ahmad while he worked part-time with the circus as a sound engineer, and were stunned to discover he shared their feelings
No comments:
Post a Comment