05/07/2014
Jakarta - Ratusan ribu ton sampah plastik yang
mengapung di lautan diketahui telah menghilang. Para ilmuan percaya
sampah plastik itu telah dimakan oleh ikan-ikan dan dikhuatirkan pada
akhirnya akan ikut termakan manusia melalui rantai makanan.
Sekumpulan pakar antarabangsa menemukan bukti yang ketika ini sampah plastik yang terapung di permukaan lautan jumlahnya telah berkurang l00 kali lebih sedikit.
Profesor Carlos Duarte, pakar oceanogarfi dari Universiti Australia Barat, yang terlibat dalam pengkajian yang dilakukan dengan menjaring sampah di lautan-lautan dunia tersebut.
Kepada program Pacific Beat
, Carlos Duarte mengatakan ada sejumlah kemungkinan kemana hilangnya sampah-sampah plastik tersebut.
"Kenyataan yang mengganggu adalah ketika kita tidak boleh menjelaskan dimana keberadaan 99% sampah plastik yang hilang tersebut,”katanya.
"Partikel plastik yang hilang itu kemungkinan telah dimakan oleh ikan, itu satu kemungkinan yang paling boleh dipastikan,” katanya.
Pakar hanya menemukan sekitar 40 ribu ton sampah plastik yang mengapung di lautan.
Angka ini jauh berkurang dari jumlah yang diprediksikan berdasarkan data tahun 1970 yakni sekitar 1 juta ton.
Profesor Duarte mengatakan salah satu keprihatinannya adalah kalau sampah-sampah itu pada akhirnya akan mengendap di rantai makanan manusia.
"Ikan-ikan yang memakan sampah plastik biasanya dimakan oleh ikan tuna, ikan pedang (todak), dan juga oleh cumi-cumi, semua makanan laut yang kita makan sehari-hari,” katanya.
"Jadi plastik-plastik ini boleh jadi terkandung dalam jaring makanan ikan tropis yang menjadi sebahagian dari makanan kita sehari-hari,” ujarnya.
Professor Duarte mengatakan ada juga peluang platik-plastik ini terpecah menjadi serpihan-serpihan yang sangat kecil sehingga tidak dapat dikesan atau boleh jadi juga kerana ada mikroba yang kitar semula plastik-plastik tersebut.
Sekumpulan pakar antarabangsa menemukan bukti yang ketika ini sampah plastik yang terapung di permukaan lautan jumlahnya telah berkurang l00 kali lebih sedikit.
Profesor Carlos Duarte, pakar oceanogarfi dari Universiti Australia Barat, yang terlibat dalam pengkajian yang dilakukan dengan menjaring sampah di lautan-lautan dunia tersebut.
Kepada program Pacific Beat
, Carlos Duarte mengatakan ada sejumlah kemungkinan kemana hilangnya sampah-sampah plastik tersebut.
"Kenyataan yang mengganggu adalah ketika kita tidak boleh menjelaskan dimana keberadaan 99% sampah plastik yang hilang tersebut,”katanya.
"Partikel plastik yang hilang itu kemungkinan telah dimakan oleh ikan, itu satu kemungkinan yang paling boleh dipastikan,” katanya.
Pakar hanya menemukan sekitar 40 ribu ton sampah plastik yang mengapung di lautan.
Angka ini jauh berkurang dari jumlah yang diprediksikan berdasarkan data tahun 1970 yakni sekitar 1 juta ton.
Profesor Duarte mengatakan salah satu keprihatinannya adalah kalau sampah-sampah itu pada akhirnya akan mengendap di rantai makanan manusia.
"Ikan-ikan yang memakan sampah plastik biasanya dimakan oleh ikan tuna, ikan pedang (todak), dan juga oleh cumi-cumi, semua makanan laut yang kita makan sehari-hari,” katanya.
"Jadi plastik-plastik ini boleh jadi terkandung dalam jaring makanan ikan tropis yang menjadi sebahagian dari makanan kita sehari-hari,” ujarnya.
Professor Duarte mengatakan ada juga peluang platik-plastik ini terpecah menjadi serpihan-serpihan yang sangat kecil sehingga tidak dapat dikesan atau boleh jadi juga kerana ada mikroba yang kitar semula plastik-plastik tersebut.
ABC Australia - detikNews
No comments:
Post a Comment