14/07/2014
serangan Israel di Gaza (Reuters)
Gaza, - Serangan udara yang dilancarkan Israel
atas wilayah Gaza tidak pandang bulu. Bahkan sebuah tempat yang
menampung kaum disabiliti pun tak luput dari serangan Israel.
Para penghuni Mobarat Felestin Centre di Beit Lahiya, Gaza baru saja selesai sahur ketika peluru berpandu pertama jatuh menimpa atap bangunan pada Ahad, 13 Julai waktu setempat. Rudal pertama tersebut biasanya merupakan peringatan standard dari tentera Israel bahawa serangan besar akan dilancarkan.
Namun orang-orang di dalam pusat penampungan disabiliti tersebut tidak faham soal peringatan itu. Apalagi dengan keterbatasan fisikal dan mental, mereka tak mungkin dapat meloloskan diri dari tempat tersebut sebelum serangan besar terjadi. Dan benar saja, lima minit kemudian, pesawat tempur Israel mengebom bangunan tersebut.
Sebahagian besar bangunan pun hancur. Dua wanita Palestin terbunuh dan empat lainnya cedera parah dalam peristiwa yang menyedihkan itu. Demikian seperti diberitakan portal berita AFP, Isnin (14/7/2014).
Salah seorang mangsa adalah Soha Abu Sada, wanita berumur 42 tahun yang kehilangan salah satu kakinya dalam serangan itu. "Inilah nasib rakyat kami, bahkan mereka yang sudah menderita pun harus mengalami kematian yang mengerikan," kata Abu Rashida, seorang wanita yang merupakan keluarga mangsa.
Korban tmaut lainnya adalah Ola Ushahi, wanita Palestin berumur 30 tahun.
Pusat penampungan kaum disabiliti tersebut telah berada di Gaza selama 24 tahun. Selama ini bangunan tersebut berkali-kali terselamat dari gempuran Israel. Namun organisasi tersebut pindah ke lokasi sekarang sekitar tiga tahun lalu, dan seorang tetangga menyebutkan, seorang anggota kelompok militan Jihad Islam dan keluarganya pernah tinggal di bangunan tersebut. Namun keberadaan mereka ketika ini tidak diketahui.
detikNews
Para penghuni Mobarat Felestin Centre di Beit Lahiya, Gaza baru saja selesai sahur ketika peluru berpandu pertama jatuh menimpa atap bangunan pada Ahad, 13 Julai waktu setempat. Rudal pertama tersebut biasanya merupakan peringatan standard dari tentera Israel bahawa serangan besar akan dilancarkan.
Namun orang-orang di dalam pusat penampungan disabiliti tersebut tidak faham soal peringatan itu. Apalagi dengan keterbatasan fisikal dan mental, mereka tak mungkin dapat meloloskan diri dari tempat tersebut sebelum serangan besar terjadi. Dan benar saja, lima minit kemudian, pesawat tempur Israel mengebom bangunan tersebut.
Sebahagian besar bangunan pun hancur. Dua wanita Palestin terbunuh dan empat lainnya cedera parah dalam peristiwa yang menyedihkan itu. Demikian seperti diberitakan portal berita AFP, Isnin (14/7/2014).
Salah seorang mangsa adalah Soha Abu Sada, wanita berumur 42 tahun yang kehilangan salah satu kakinya dalam serangan itu. "Inilah nasib rakyat kami, bahkan mereka yang sudah menderita pun harus mengalami kematian yang mengerikan," kata Abu Rashida, seorang wanita yang merupakan keluarga mangsa.
Korban tmaut lainnya adalah Ola Ushahi, wanita Palestin berumur 30 tahun.
Pusat penampungan kaum disabiliti tersebut telah berada di Gaza selama 24 tahun. Selama ini bangunan tersebut berkali-kali terselamat dari gempuran Israel. Namun organisasi tersebut pindah ke lokasi sekarang sekitar tiga tahun lalu, dan seorang tetangga menyebutkan, seorang anggota kelompok militan Jihad Islam dan keluarganya pernah tinggal di bangunan tersebut. Namun keberadaan mereka ketika ini tidak diketahui.
detikNews
No comments:
Post a Comment