27/8/14
Maikel, badak air di Zoo Frankfurt.
BERLIN, Seekor badak air yang bernama Maikel, 39 tahun, di Zoo
Frankfurt, Jerman, mati setelah menelan sebiji bola tenis yang
dilemparkan pengunjung ke dalam kandang.
Badak itu mati setelah empat hari menelan bola tenis itu kerana ususnya tersumbat.
Badak itu mati setelah empat hari menelan bola tenis itu kerana ususnya tersumbat.
Pekerja zoo mengatakan, Maikel sangat menderita sebelum kematiannya dan para pekerja tak mengetahui apa penyebab sakit yang dideritai hewan itu.
Pada 21/8/2014 , Maikel jatuh dan mati di dalam kolam di kandangnya. Petra, seekor badak air betina, berenang berulang kali di sekitarnya dan mencuba membangunkan Maikel.
Para pengunjung zoo pernah mendaulat Maikel sebagai hewan kegemaran mereka pada tahun lalu . Kanak-kanak sangat menyukai perilaku Maikel yang lembut dan anggun ketika sedang berenang.
"Kesihatan dia sangat baik dan kami sangat terkejut," kata Profesor Manfred Niekisch, Pengarah Zoo tersebut
Para doktor hewan berkata "kami berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan Maikel. Namun, ketika itu kami tak tahu apa yang menyebabkan hewan seberat 2,000 kilogram itu sangat menderita," kata Manfred.
"Tubuhnya yang besar membuat prosedur USG tak boleh dilakukan sehingga tak ada cara bagi kami untuk mengetahui ada sebiji bola tenis di dalam perutnya," tambah Manfred.
Setelah Maikel mati, pihak zoo membuat bedahsiasat hewan itu untuk mengetahui penyakit yang dideritanya agar tidak menular kepada badak yang lain .
Bedahsiasat terhadap Maikel dibuat di Makmal Patologi Hessian State yang biasa digunakan untuk melakukan bedahsiasat mangsa jenayah
Ketua penbedahan pakar patologi Dr Anne Nesseler akhirnya menemui penyebab kematian Maikel, yaitu sebiji bola tenis yang menyumbat usus hewan itu.
Kini, kesatuan polis khas yang menangani jenayah terhadap hewan sedang mencari orang yang melemparkan bola tenis ke dalam kandang Maikel. Jika tertangkap, orang itu akan didakwa melakukan pembunuhan terhadap Maikel di bawah undang-undang perlindungan hewan.
No comments:
Post a Comment