Jumaat, 1 Ogos 2014
Kondisi angkutan keretapi di Dhaka, ibukota Banglades, jelang Hari Raya Idul Fitri.
DHAKA, KOMPAS.COM — Kereta api melanggar sebuah bas yang
penuh sesak dengan rombongan keluarga pengantin di sebelah barat Ibu
Kota Banglades, Jumaat (1/8/2014) pagi. Kecelakaan itu menewaskan
setidaknya 10 orang dan melukai 57 orang lainnya, kata polis
Kereta Simanta Express menabrak bas itu dan kemudian menyeretnya setidaknya sejauh 500 meter di sepanjang rel di Desa Barobazar di dekat perbatasan Banglades dengan India, kata inspektur polisi Mizanur Rahman kepada kantor berita AFP. "Kami telah menemukan 10 mayat, sementara 57 orang telah dirawat di rumah sakit. Semua mereka anggota rombongan pengantin. Kondisi beberapa orang sangat kritis," kata Rahman.
Polis mengatakan, kecelakaan itu terjadi di persimpangan kereta api yang tidak dijaga. Kondisi itu menyebabkan mobil-mobil dan bas melintas bebas di pelintasan itu selama Jumaat dini hari.
Polis keretapi telah menangkap penjaga yang seharusnya bertanggung jawab atas persimpangan tersebut, kata Rahman. Ia menambahkan, perjalanan kereta api antara kota Khulna di selatan negara itu ke bagian utara Banglades telah dibatalkan.
Kereta Simanta Express menabrak bas itu dan kemudian menyeretnya setidaknya sejauh 500 meter di sepanjang rel di Desa Barobazar di dekat perbatasan Banglades dengan India, kata inspektur polisi Mizanur Rahman kepada kantor berita AFP. "Kami telah menemukan 10 mayat, sementara 57 orang telah dirawat di rumah sakit. Semua mereka anggota rombongan pengantin. Kondisi beberapa orang sangat kritis," kata Rahman.
Polis mengatakan, kecelakaan itu terjadi di persimpangan kereta api yang tidak dijaga. Kondisi itu menyebabkan mobil-mobil dan bas melintas bebas di pelintasan itu selama Jumaat dini hari.
Polis keretapi telah menangkap penjaga yang seharusnya bertanggung jawab atas persimpangan tersebut, kata Rahman. Ia menambahkan, perjalanan kereta api antara kota Khulna di selatan negara itu ke bagian utara Banglades telah dibatalkan.
Editor | : Egidius Patnistik |
Sumber | : AFP |
No comments:
Post a Comment