Thursday, August 21, 2014

Pasukan Komando AS Gagal Bebaskan Wartawan yang telah Dipenggal ISIS

  21  Ogos 2014
 
YouTube Wartawan AS James Foley dengan eskekutornya yang bertopeng. 
Foley telah hilang sejak dia ditangkap di Syria pada November 2012. Namun sebuah video terbaru yang dirilis ISIS menunjukkan Foley dipenggal setelah Presiden Obama memerintahkan serangan udara terhadap kedudukan kelompok militan itu di Irak utara pada awal Ogos ini.

WASHINGTON,  Satu pasukan Operasi Khas AS sudah mencuba untuk menyelamatkan James Foley, wartawan yang dipenggal ISIS, dan sejumlah warga Amerika lainnya yang diculik di Syria dalam satu misi rahsia pada awal Julai lalu. Namun, operasi yang diotorisasi Presiden Barack Obama itu gagal. Demikian kata sejumlah pegawai senior AS, Rabu (20/8/2014).

Sehari setelah kaum militan Sunni itu menyebarkan video yang menunjukkan pemenggalan Foley di YouTube dan Twitter, sejumlah pegawai AS menggambarkan apa yang mereka sebut sebuah "operasi yang rumit" di mana puluhan pasukan komando diterjunkan ke daerah terpencil di Syria. Badan-badan intelijen AS yakin beberapa orang yang diculik ditahan militan ISIS yang kini berganti nama menjadi Negara Islam di lokasi yang menjadi sasaran .

Namun, ketika pasukan Operasi Khas itu tiba di lokasi, para penculik tidak berada di sana. Para pegawai itu mengatakan, pasukan komando terlibat baku tembak dengan kaum militan, dan satu warga AS sedikit terluka ketika salah satu pesawat AS terbakar. Semua anggota pasukan kemudian berhasil dievakuasi. Para pegawai itu mengatakan, mereka yakin sejumlah teroris terbunuh dalam operasi tersebut.

"Usaha itu akhirnya tidak berhasil kerana para penculik tidak berada di lokasi operasi," kata seorang pegawai senior pemerintah. "Kami jelas berharap operasi tersebut berhasil."

"Amerika Syarikat telah berusaha melakukan operasi penyelamatan baru-baru ini guna membebaskan sejumlah sandera Amerika yang ditangkap di Syria  oleh Negara Islam Irak dan Syria (ISIS)," kata jurucakap Pentagon, Laksamana Muda John Kirby, dalam satu pernyataan. "Operasi itu melibatkan komponen udara dan darat dan terfokus pada sebuah jaringan penculik tertentu di dalam ISIS."

Para pegawai AS itu tidak menyebut  berapa ramai sandera yang mereka usahakan untuk diselamatkan atau memberikan nama orang-orang yang mereka yakin sedang diculik kaum militan.

Pemerintah AS mengatakan, keputusan memberikan maklumat tentang usaha penyelamatan itu dibuat kerana sejumlah organisasi media telah siap untuk mengungkapkan pelaksanaan misi tersebut. Para pegawai itu mengatakan, mereka menjaga kerahsiaan misi itu selama berapa minggu dalam usaha untuk "menjaga peluang" boleh melakukan operasi penyelamatan lain.

Para pegawai itu tidak akan memberikan lokasi persis misi tersebut, tetapi menegaskan bahawa jika operasi itu terjadi di atau dekat wilayah berpopulasi padat, hal itu mungkin sudah lama ketahuan. Para pegawai itu juga menolak untuk menggambarkan lokasinya. Mereka mengatakan, sebahagian kaum militan di lapangan mungkin belum menyedari bahawa misi itu merupakan satu usaha penyelamatan sandera.

Pemerintah AS tidak tahu apakah para sandera tidak pernah berada di lokasi yang ditunjuk intelijen itu, atau apakah mereka telah dipindahkan sebelum pasukan Amerika tiba. "Yang benar adalah kami tidak tahu," kata seorang pegawai. "Ketika kami tiba di sana, mereka tidak ada. Kami tidak tahu mengapa."

Misi tersebut diotorisasi Obama setelah pihak intelijen menyarankan sebuah lokasi di mana para sandera ditahan, kata para pejabat itu.

Misi tersebut dilakukan pasukan gabungan, yang mencakup anggota dari semua badan tentera. Para tentera Operasi Khas itu, sekitar dua puluhan orang, diterjunkan ke lokasi melalui helikopter dan didukung oleh sejumlah helikopter dan pesawat tempur di atas mereka.

"Kami yakin ada sejumlah militan ISIS jadi korban akibat operasi itu," kata seorang pegawai .

Tentang kegagalan misi itu, seorang pegawai mengatakan, intelijen bukan "ilmu pasti". Ia ingin menggambarkan sebuah "prosedur berlapis" di mana badan-badan intelijen membangun sebuah gambaran tentang di mana mereka yakin para sandera mungkin berada. "Itu terbagun dari waktu ke waktu," kata seorang pegawai senior pemerintah. "Kami tidak pernah melupakan nasib para sandera. Kami tidak pernah berhenti, tidak pernah berhenti berusaha untuk mendapatkan maklumat tentang mereka."

Para pegawai itu mengatakan, pemerintah telah terus berhubungan dengan anggota keluarga dari mereka yang ditahan militan selama tahun-tahun dan "secara konsisten dan teratur memberi tahu mereka imaklumat tentang usaha untuk menemui para sandera. Keluarga-keluarga itu telah diberi tahu tentang usaha penyelamatan terbaru tersebut, kata para pegawai itu, tetapi tidak mengatakan bila mereka diberi tahu. "Mereka diberi tahu segera setelah kami merasa secara operasional kami boleh melakukannya," kata seorang pegawai.

Wartawan Amerika James Foley diculik di Syria utara pada November 2012. Video eksekusinya, yang dirilis Selasa, juga menunjukkan seorang reporter AS yang lain, yaitu Steven Sotloff, yang tampilkan di layar televisyen. Sotloff diperlihatkan dalam kondisi masih hidup. Namun, kaum militan itu mengancam bahawa nasibnya sangat bergantung pada keputusan Obama untuk tidak melanjutkan serangan terhadap posisi ISIS.
Editor : Egidius Patnistik
Sumber: AFP, New York Times/ KOMPAS.COM

1 comment:

  1. This Is What Women Really Want !!

    Ciri - Ciri Lelaki Yang Tak Bisa Dilupakan Oleh Setiap Wanita !!
    KLIK HERE !!

    ReplyDelete