01/08/14
Seorang doktor dekat rumah sakit Abu Yusuf al-Najjar tidak
memberikan perincian langsung dari identiti mereka yang terbunuh, tapi
mengatakan mereka telah meninggal dalam pengeboman di bahagian timur Kota
Rafah, sebelah selatan Gaza, setelah koresponden AFP melihat penembakan
berat di daerah itu, seperti dilansir stesyen televisyen Al Arabiya, Jumat
(1/8).
Israel menuduh Hamas melakukan "pelanggaran" dari gencatan senjata Gaza.
Gencatan senjata mulai berlaku pada Jumaat pagi waktu setempat,
setelah Amerika Syerikat dan PBB mengumumkan
bahawa Israel dan Hamas setuju untuk melaksanakan gencatan senjata
kemanusiaan di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan bersama, Amerika dan PBB mengatakan mereka telah
mendapat pepengesahan bahawa semua pihak terlibat dalam konflik telah
sepakat untuk gencatan senjata tanpa syarat, di mana mereka akan
menegosiasikan gencatan senjata lagi.
Pernyataan ini dirilis di New Delhi, di mana Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry sekarang bertemu dengan pegawai India.
Sementara itu, Kerry mengatakan dia tetap berharap untuk gencatan
senjata dalam konflik Gaza, tetapi menolak untuk memprediksi kapan.
Kerry mengatakan dia tetap dalam kontak dekat dengan negara-negara di
Timur Tengah untuk mencuba mengakhiri konflik Israel-Hamas.
"Amerika Syarikat tetap berharap gencatan senjata dapat dicapai, dan
lebih cepat lebih baik," kata Kerry terkait adanya sebuah gencatan
senjata.
"Tidak ada janji dalam hal itu, tapi saya pikir semua orang akan
merasa lebih baik jika ada upaya dapat dipercaya denga baik," ujar Kerry
dalam sebuah jumpa pers bersama dengan Menteri Luar Negeri India Sushma
Swaraj di New Delhi.
Pengumuman Netanyahu terjadi sehari setelah Amerika menegaskan telah
memasok kembali persediaan amunisi Israel, beberapa jam setelah
mengeluarkan kecaman keras serangan terhadap sebuah sekolah PBB di Gaza. merdeka.com
No comments:
Post a Comment