3/9/14
Foto: copyright dailymail.co.uk
Wanita ini sudah berkali-kali mewarnai rambut selama 20
tahun untuk menutupi uban, namun dia mengalami alergi parah ketika
pewarnaan rambut beberapa waktu lalu.
Tina Littlewood, 41 tahun mengalami reaksi parah pada kulitnya setelah melakukan pewarnaan rambut. Selama 20 tahun Tina melakukan pewarnaan rambut, tak ada masalah. Namun setelah pewarnaan rambut terakhir, kulit dahi Tina mengalami pengelupasan dan infeksi, sehingga menimbulkan koreng warna kuning yang mengerikan. Tak hanya itu, mata Tina mengalami bengkak parah hingga dia tidak boleh membuka matanya, ditulis oleh dailymail.co.uk.
Tina Littlewood, 41 tahun mengalami reaksi parah pada kulitnya setelah melakukan pewarnaan rambut. Selama 20 tahun Tina melakukan pewarnaan rambut, tak ada masalah. Namun setelah pewarnaan rambut terakhir, kulit dahi Tina mengalami pengelupasan dan infeksi, sehingga menimbulkan koreng warna kuning yang mengerikan. Tak hanya itu, mata Tina mengalami bengkak parah hingga dia tidak boleh membuka matanya, ditulis oleh dailymail.co.uk.
"Saat itu benar-benar menakutkan, saya sampai di satu titik di mana saya berfikir saya akan mati," ujar Tina.
Sebelum melakukan pewarnaan rambut, Tina sudah melakukan ujian alergi pada kulitnya, tidak ada masalah. Namun enam minggu setelah pewarnaan, kondisi kulit dahi dan mata Tina mengalami alergi. "Saya fikir saya akan buta atau mengalami hal yang lebih parah ketika itu," lanjutnya.
Ketika diperiksa ke doktor, doktor mengatakan bahawa kondisi kulit Tina sama seperti kulit yang mengalami luka terbakar. Akhirnya Tina mengalami rawatan untuk mencegah infeksi. Setelah beberapa saat yang sangat menyiksa, kondisi Tina pulih. Kejadian tersebut sangat menyeramkan hingga Tina tidak mau lagi mewarna rambutnya. Dia akan membiarkan rambutnya tumbuh putih daripada harus mengalami kejadian yang sama.
Sebelum melakukan pewarnaan rambut, Tina sudah melakukan ujian alergi pada kulitnya, tidak ada masalah. Namun enam minggu setelah pewarnaan, kondisi kulit dahi dan mata Tina mengalami alergi. "Saya fikir saya akan buta atau mengalami hal yang lebih parah ketika itu," lanjutnya.
Ketika diperiksa ke doktor, doktor mengatakan bahawa kondisi kulit Tina sama seperti kulit yang mengalami luka terbakar. Akhirnya Tina mengalami rawatan untuk mencegah infeksi. Setelah beberapa saat yang sangat menyiksa, kondisi Tina pulih. Kejadian tersebut sangat menyeramkan hingga Tina tidak mau lagi mewarna rambutnya. Dia akan membiarkan rambutnya tumbuh putih daripada harus mengalami kejadian yang sama.
Tak
ingin orang lain mengalami kejadian yang sama, Tina memasang foto-foto
saat wajah dan matanya bengkak, juga ketika kulit dahinya ditumbuhi
koreng.
Jurucakap Clairol sebagai pengeluar warna rambut yang dipakai Tina mengatakan bahawa perusahannya sudah mengutamakan keselamatan konsumen. "Reaksi alergi ini sangat langka dan akan dilakukan penelitian untuk memastikan produk kami selamat digunakan," ujarnya.
Semoga kejadian ini boleh menjadi pelajaran bagi anda agar lebih berhati-hati, terutama jika mengalami reaksi alergi setelah mewarnai rambut.
Jurucakap Clairol sebagai pengeluar warna rambut yang dipakai Tina mengatakan bahawa perusahannya sudah mengutamakan keselamatan konsumen. "Reaksi alergi ini sangat langka dan akan dilakukan penelitian untuk memastikan produk kami selamat digunakan," ujarnya.
Semoga kejadian ini boleh menjadi pelajaran bagi anda agar lebih berhati-hati, terutama jika mengalami reaksi alergi setelah mewarnai rambut.
sumber:Vemale.com
No comments:
Post a Comment