Monday, September 1, 2014

Militan ISIS penggal tentera Lebanon yang ditawan

31/8/14

Militan ISIS penggal tentara Libanon yang ditawan
Isteri perajurit Lebanon dipenggal ISIS Ali al-Sayyid (kedua dari kiri) sedang berduka dengan keluarga lainnya. alarabiya.net 
Militan dari kelompok Negara Islam, dulu dikenal sebagai ISIS, memenggal seorang perajurit asal Lebanon yang merupakan satu dari 19 orang yang ditangkap oleh kelompok Islam berhaluan kiri itu ketika mereka merebut kota perbatasan di Lebanon selama beberapa hari terakhir di bulan ini. Sebuah video diunggah di media sosial kelmarin memperlihatkan insiden itu.

Perajurit itu, dikenali sebagai Ali al-Sayyed, seorang muslim Sunni dari utara Lebanon, terlihat di video itu dengan mata ditutup dan tangan terikat di belakang punggungnya, menggeliat sambil menendang tanah berdebu. Sementara militan mengumumkan dia akan dibunuh, militan lain kemudian memenggal kepalanya, seperti dilansir web Asia One, Ahad (31/8).

Negara Islam, yang menyatakan "khalifah" pada bulan Jun  lalu di beberapa bahagian Irak dan Syria yang berada di bawah kawalan mereka, telah dianggap sebagai ancaman keselamatan terbesar oleh pemerintah Barat sejak unggahan sebuah video di bulan ini yang memperlihatkan insiden pemenggalan jurnalis dari Amerika James Foley.

Tentera Leibanon menolak berkomentar, tetapi sumber-sumber dari keselamatan dan Negara Islam menegaskan insiden pemenggalan terbaru itu.

Beberapa jam kemudian, ISIS mengunggah sebuah video kedua menampilkan sembilan tentera lainnya meminta agar nyawa mereka diampuni, mendesak keluarga mereka untuk turun ke jalan dalam tiga hari ke depan untuk menuntut pembebasan tahanan sebagai syarat untuk menghindari kematian Al-Sayyed.

Awal bulan ini, beberapa kelompok utama di Syria, termasuk Negara Islam dan Front Al-Nusra memerangi tentera Lebanon setelah penangkapan komandan pemberontak Emad Gomaa di kota perbatasan Arsal. Gomaa adalah komandan Front Al-Nusra yang beralih afiliasi ke Negara Islam tetapi tetap popular di kalangan pejuang Front Al-Nusra.

Para militan merebut Arsal selama lima hari sebelum mundur ke daerah perbatasan bergunung-gunung dan membawa 19 tentera tawanan bersama dengan mereka.

Sebahagian besar tentera yang diculik itu dibawa oleh militan Negara Islam, sementara Front Al-Nusra menahan beberapa tentera dan sejumlah polis .

Front Al-Nusra kelmarin membebaskan empat tentera dan seorang polis  semua muslim Sunni, kata sebuah sumber yang dekat dengan kelompok tersebut. Keadaan pembebasan mereka tidak segera jelas.

Para militan telah menuntut pembebasan Gomaa dan beberapa Islamis lainnya dipenjara sejak pemberontakan 2007 oleh kelompok yang terinspirasi Al-Qaidah pada sebuah kem pengungsi Palestin di Lebanon utara.
sumber:merdeka.com

No comments:

Post a Comment