Tuesday, September 16, 2014

Militan Syria Muat Naik Video KeadaanTentera Lebanon yang diculik

15/9/14

Militan Suriah Rilis Video Kondisi Tentara Lebanon

Reuters
 
Militan Syria
  Kumpulan militan terkait al-Qaida yang meculik puluhan tentera dan polis Lebanon, hari Ahad (14/9/2014) mengeluarkan video yang memperlihatkan keadaan   para tahanan.

Dalam video berdurasi 20 minit itu yang dirilis Front Al Nusra, salah seorang tentera Lebanon bertanya tentang keadaan ibunya dan seorang lainnya menangis ketika ia berbicara dengan keluarganya. Video itu menampilkan petikan gambar anak-anak Syria yang meninggal dan warga lain yang kelaparan, disertai tulisan “siapa yang akan membayar ini?”.

Penculikan sekitar 20 tentera dan polise Lebanon di Syria itu merupakan salah satu masalah paling serius terkait aksi kekerasan yang sudah berlangsung selama empat tahun. Militan menculik mereka ketika merebut kota perbatasan Arsal.
Sedikitnya 8 mangsa ditahan oleh Front al-Nusra – yang sebelumnya selalu membebaskan mangsa culik yang ditahan tanpa cedera. Lainnya disandera oleh kelompok ISIS, yang telah memenggal dua tentera Lebanon yang mereka culik . Pemenggalan itu menimbulkan kemarahan Lebanon dan memicu aksi kekerasan terhadap pengungsi Syria di negara itu.

Kondisi gawat ke-20 sandera Lebanon itu dipertegas dengan video lain tentang pemenggalan David Haines – pekerja kemanusiaan Inggeris yang juga diculik oleh oleh ISIS. David Haines diculik di Syria tahun lalu.

Dibantu Qatar, Lebanon sedang berunding untuk membebaskan ke-20 tentera dan polis  ini. Front Al Nusra menuntut pembebasan militan Islamis yang ditahan Lebanon dan juga sejumlah wang. Front Al Nusra menuntut agar kelompok Hezbollah-Lebanon – menghentikan perang membela pasukan Presiden Bashar Al Assad.

Perdana Menteri Lebanon Tamman Salam hari Ahad melawat ke Doha – Qatar untuk mengadakan pertemuan dengan sejumlah pegawai senior. Qatar adalah pendukung utama kelompok gerilyawan Syria. Qatar juga memainkan peranan penting dalam pembebasan sandera-sandera yang ditahan gerilyawan Syria.(VOA)
sumber:TRIBUNNEWS.COM

No comments:

Post a Comment