15/9/14
Reuters
Militan Syria
Kumpulan militan terkait
al-Qaida yang meculik puluhan tentera dan polis Lebanon, hari Ahad
(14/9/2014) mengeluarkan video yang memperlihatkan keadaan para
tahanan.
Dalam video berdurasi 20 minit itu yang dirilis Front Al
Nusra, salah seorang tentera Lebanon bertanya tentang keadaan ibunya dan
seorang lainnya menangis ketika ia berbicara dengan keluarganya. Video
itu menampilkan petikan gambar anak-anak Syria yang meninggal dan warga
lain yang kelaparan, disertai tulisan “siapa yang akan membayar ini?”.
Penculikan sekitar 20 tentera dan polise Lebanon di Syria itu merupakan salah
satu masalah paling serius terkait aksi kekerasan yang sudah berlangsung
selama empat tahun. Militan menculik mereka ketika merebut kota
perbatasan Arsal.
Sedikitnya 8 mangsa ditahan oleh Front al-Nusra
– yang sebelumnya selalu membebaskan mangsa culik yang ditahan tanpa cedera.
Lainnya disandera oleh kelompok ISIS, yang telah memenggal dua tentera
Lebanon yang mereka culik . Pemenggalan itu menimbulkan kemarahan
Lebanon dan memicu aksi kekerasan terhadap pengungsi Syria di negara
itu.
Kondisi gawat ke-20 sandera Lebanon itu dipertegas dengan
video lain tentang pemenggalan David Haines – pekerja kemanusiaan
Inggeris yang juga diculik oleh oleh ISIS. David Haines diculik di Syria
tahun lalu.
Dibantu Qatar, Lebanon sedang berunding untuk
membebaskan ke-20 tentera dan polis ini. Front Al Nusra menuntut
pembebasan militan Islamis yang ditahan Lebanon dan juga sejumlah wang.
Front Al Nusra menuntut agar kelompok Hezbollah-Lebanon – menghentikan
perang membela pasukan Presiden Bashar Al Assad.
Perdana Menteri
Lebanon Tamman Salam hari Ahad melawat ke Doha – Qatar untuk
mengadakan pertemuan dengan sejumlah pegawai senior. Qatar adalah
pendukung utama kelompok gerilyawan Syria. Qatar juga memainkan peranan
penting dalam pembebasan sandera-sandera yang ditahan gerilyawan
Syria.(VOA)
sumber:TRIBUNNEWS.COM
No comments:
Post a Comment