23 Oktober 2014
BEIJING, KOMPAS.com — Pemerintah China mengerahkan
1,200 anggota tentera dan sejumlah jet tempur setelah sebuah benda
terbang tak dikenali melayang di dekat Lapangan Terbang Beijing.
Harian China Daily melaporkan, benda terbang tak dikenali itu adalah sebuah drone yang sedang melakukan pemetaan. Tiga orang, lanjut harian itu, ditahan terkait insiden drone ini.
Harian China Daily mengutip pegawai pemerintah, sebanyak 1,226 personel tentera, 123 kenderaan, 26 radar, 2 jet tempur, dan 2 helikopter dikerahkan setelah drone itu tertangkap di layar radar.
Polis kemudian menahan dua orang yang menerbangkan drone itu dan orang ketiga kemudian menyerahkan diri. Ketiga orang itu bekerja untuk sebuah perusahaan teknologi penerbangan dan drone berukuran 2.3 meter itu ditujukan untuk pekerjaan survei dan pemetaan.
Pemerintah China melarang jenis pesawat apa pun, berawak atau tidak, tanpa persetujuan angkatan udara, otoriti penerbangan awam, dan biro pengendalian lalu lintas udara tempatan melintas di wilayah udaranya.
Pada Jun lalu, seorang lelaki dari New Zealand ditahan setelah menerbangkan drone yang dilengkapi kamera di atas kompleks "Kota Terlarang", bekas kediaman kaisar China dan kini menjadi objek pelancungan terkenal, yang terletak di dekat perumahan pejabat yang sangat tertutup.
Harian China Daily melaporkan, benda terbang tak dikenali itu adalah sebuah drone yang sedang melakukan pemetaan. Tiga orang, lanjut harian itu, ditahan terkait insiden drone ini.
Harian China Daily mengutip pegawai pemerintah, sebanyak 1,226 personel tentera, 123 kenderaan, 26 radar, 2 jet tempur, dan 2 helikopter dikerahkan setelah drone itu tertangkap di layar radar.
Polis kemudian menahan dua orang yang menerbangkan drone itu dan orang ketiga kemudian menyerahkan diri. Ketiga orang itu bekerja untuk sebuah perusahaan teknologi penerbangan dan drone berukuran 2.3 meter itu ditujukan untuk pekerjaan survei dan pemetaan.
Pemerintah China melarang jenis pesawat apa pun, berawak atau tidak, tanpa persetujuan angkatan udara, otoriti penerbangan awam, dan biro pengendalian lalu lintas udara tempatan melintas di wilayah udaranya.
Pada Jun lalu, seorang lelaki dari New Zealand ditahan setelah menerbangkan drone yang dilengkapi kamera di atas kompleks "Kota Terlarang", bekas kediaman kaisar China dan kini menjadi objek pelancungan terkenal, yang terletak di dekat perumahan pejabat yang sangat tertutup.
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber | : AFP |
No comments:
Post a Comment