9 Oktober 2014
Studi ini meneliti kenapa siswa Asia sangat cemerlang di sekolah
Lembaga survei pendidikan menilai prestasi
sejumlah murid dari Tiongkok dan negara Asia Timur lainnya lebih
tinggi dan mendominasi sejumlah peringkat internasional dalam dunia
pendidikan.
Institut Pendidikan di London meneliti sejumlah nilai pelajaran Matematik dari 14,000 remaja di Australia dalam ujian yang disebut PISA. Hasilnya menunjukkan, anak-anak yang berasal dari keluarga Asia Timur, sebahagian besar Tiongkok, jauh lebih tinggi berprestasi daripada mereka yang berasal dari keluarga di Australia atau pendatang lainnya, seperti British.
Prestasi sejumlah murid yang berasal dari Tiongkok ini cukup diperhitungkan di Australia dan hanya dikalahkan oleh murid-murid yang berasal dari Shanghai.
Sejumlah keluarga di Asia Timur, seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepun, tampaknya berjaya memasukkan anak-anak mereka ke sekolah yang bagus, dan ini menjadi faktor terbesar.
Berbeda dengan rakan-rakan mereka dari keluarga Australia, para murid dari Asia Timur memiliki tambahan belajar selama enam jam di rumah setiap minggu.
"Mereka memiliki etos kerja yang sangat kuat dan percaya bahawa mereka boleh berhasil jika kuat berusaha ," kata sebuah penelitian.
Institut Pendidikan di London meneliti sejumlah nilai pelajaran Matematik dari 14,000 remaja di Australia dalam ujian yang disebut PISA. Hasilnya menunjukkan, anak-anak yang berasal dari keluarga Asia Timur, sebahagian besar Tiongkok, jauh lebih tinggi berprestasi daripada mereka yang berasal dari keluarga di Australia atau pendatang lainnya, seperti British.
Prestasi sejumlah murid yang berasal dari Tiongkok ini cukup diperhitungkan di Australia dan hanya dikalahkan oleh murid-murid yang berasal dari Shanghai.
Sejumlah keluarga di Asia Timur, seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepun, tampaknya berjaya memasukkan anak-anak mereka ke sekolah yang bagus, dan ini menjadi faktor terbesar.
Berbeda dengan rakan-rakan mereka dari keluarga Australia, para murid dari Asia Timur memiliki tambahan belajar selama enam jam di rumah setiap minggu.
"Mereka memiliki etos kerja yang sangat kuat dan percaya bahawa mereka boleh berhasil jika kuat berusaha ," kata sebuah penelitian.
Editor | : Egidius Patnistik |
Sumber | : BBC Indonesia/ Kompas.com |
No comments:
Post a Comment