Thursday, October 2, 2014

Pemuda mati dengan Perut Terbelah di Dalam Penjara

Rabu, 1 Oktober 2014
 
Mirror LP Frankland, Durham  tempat pesalah kes pedofilia Mitchell Harrison menjalani hukuman yang berakhir  pada kematiannya.
LONDON,  Seorang pesalah kes paedofilia Mitchell Harrison yang menjalani hukuman di LP Frankland, Britain, mati setelah dua orang banduan "membelah" perut pemuda berusia 23 tahun itu.

Mitchell dipercayai  diseret dan diseksa banduan Michael Parr dan Nathan Mann. Kedua orang itu menyumpal mulut Mitchell dan tak mengindahkan permintaan ampun dari korban.

Kemudian Michael dan Nathan membelah perut Mictchell dengan sebilah pisau buatan yang dipercayai diseludupkan ke dalam penjara itu. Seorang sumber LP Frankland mengatakan pembunuhan yang terjadi pada Selasa (30/9/2014) malam itu sangat brutal dan sangat mirip penyeksaan di zaman pertengahan.

"Sangat brutal dan kejam. Jasad Mitchell kami temui tak lama setelah jam makan pagi," kata sumber itu.

"Kondisi jasadnya sangat menyedihan. Pembunuhnya entah bagaimana mampu melumpuhkan Mitchell, memaksanya   rebah di tanah sebelum membelah perutnya," tambah sumber itu.

Michael Parr (32) dan Nathan Mann (23) dipercayai memang sudah lama mengincar Mitchell sejak dia dimasukkan ke LP Frankland di kota Durham yang dikenal sebagai penjara paling ganas di situ. Keduanya dikabarkan sangat membenci kejahatan seksual yang dilakukan Mitchell.

Polis Durham memastikan tiga orang banduan itu sudah ditahan terkait kes ini. Namun, banduan  ketiga kemudian dibebaskan dari penyiasatan ini.

"|Korban maut bernama Mitchell Dean Harrison, dengan alamat terakhir di Cumbria. Dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian dan penyiasatan sedang  berlangsung," demikian pernyataan Polis Durham.

Mitchell Harrison dari  Kendal, Cumbria dijatuhkan hukuman penjara tahun lalu setelah memperkosa seorang gadis berusia 13 tahun sebanyak dua kali.

Sejak remaja Mitchell memang sudah memiliki orientasi seksual yang menyimpang. Ketika berusia 13 tahun, Mitchell mendapatkan peringatan resmi mahkamah setelah menyerang secara seksual seorang kanak-kanak perempuan berusia tujuh tahun.

Dua tahun kemudian, Mitchell kembali dibicarakan kerana mengancam akan memperkosa seorang teman sekelasnya yang berusia 15 tahun. Dia bahkan sempat meramas payudara temannya itu ketika  pelajaran sedang berlangsung.
Editor : Ervan Hardoko
Sumber: Mirror/ KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment