Thursday, October 9, 2014

Remaja pukul ibunya hingga mati kemudian memperkosa mayatnya

  9 Oktober 2014  
 
Mirror Kevin Davis (18), remaja dari Texas

HOUSTON, KOMPAS.com — Seorang remaja membunuh ibu kandungnya dengan cara memukulnya menggunakan kayu sebelum dia menyetubuhi jenazah sang ibu.

Kevin Davies (18), dalam perbicaraan di mahkamah, mengaku telah membunuh Kimberly Hili, sang ibu berusia 50 tahun di kota Corpus Christi, Texas. Atas perbuatannya itu, Kevin terancam hukuman penjara maksima 99 tahun.

Di dalam   mahkamah , para juri disajikan hasil soalsiasat  para detektif dengan remaja itu yang menyerahkan diri kepada polis setelah melakukan kejahatannya.

Kepada polis, Kevin menyatakan, mulanya dia mencuba membunuh Kimberly dengan  kejutan elaktrik menggunakan kabel dari perangkat permainan miliknya. Demikian seperti dilaporkan harian Corpus Christi Caller.

selepas usaha itu gagal, Kevin mengambil sebatang kayu dan memukul ibunya sebanyak 20 kali. Lalu dia mengaku melakukan hubungan seksual dengan jasad ibunya.

Setelah membunuh ibunya, Kevin tetap tinggal di apartemennya dengan niat membunuh saudara perempuannya saat dia tiba di rumah. Namun, Kevin membatalkan niat itu dan pergi meninggalkan rumah dengan menunggang basikal.
"Saya memiliki hasrat untuk membunuh. Tampaknya hasrat itu agak berlebihan," kata Kevin kepada polis.

Masih dalam soalsiasat   dengan polis, Kevin mengatakan, dia memiliki fantasi membunuh ibu dan saudara perempuannya. Jika boleh, dia akan membunuh mereka lagi.

Bahkan Kevin mengatakan, dalam fantasinya, dia mengenakan setelan rapi, memutilasi seorang gadis, dan memakaikan gaun sebelum bersetubuh dengan jasadnya. "Jika itu terjadi maka saya akan mengalami malam yang tak terlupakan," tambah Kevin.

Ketika polis menyoal alasan Kevin membunuh ibu kandungnya, dia mengatakan bahawa dirinya bosan dengan kehidupan dan tidak menyukai orang lain. "Saya  bukan gila l. Saya waras. Saya tahu apa yang saya lakukan," ujar Kevin kepada penyiasat polis.

Dalam  perbicaraan, Kevin bahkan tersenyum ketika   seorang saksi mengidentifikasinya. Sidang itu tak berlangsung lama, juri hanya perlu waktu satu jam untuk menyatakan remaja itu bersalah.
Editor : Ervan Hardoko
Sumber: Mirror

No comments:

Post a Comment