7/10/14
Mayang, transgender yang mati dimasak tak terdaftar di KJRI
dipercayai kuat Warga Negara Indonesia yang meninggal di tangan
suaminya warga Australia, ternyata belum terdaftar di Konsulat Jenderal
Republik Indonesia (KJRI) Sydney. Dari hasil otopsi, mangsa
teridentifikasi sebagai transgender (waria) tapi belum diketahui dengan
identiti apa dia bermukim di Negeri Kanguru.
Dalam keterangan tertulis diterima merdeka.com, Isnin (7/10), KJRI masih bekerja sama dengan Polis Brisbane untuk mempertegas status kewarganegaraannya.
"Informasi diterima, keduanya bekerja sebagai chef di kapal pesiar. Mayang sebelumnya bermukim di Melbourne sebelum pindah ke Brisbane enam bulan lalu," tulis KJRI.
Kes ini menghebohkan warga Australia kerana suspek, bernama Peter Volke (28 tahun), bertindak keji kepada isterinya . Lelaki yang bekerja sebagai chef ini tak hanya membunuh Mayang, polis percaya dia juga memutilasi lantas memasak bahagian tubuh Mayang. Ini berdasarkan penemuan periuk yang berisi daging sedang dimasak di TKP.
Setelah membunuh isterinya, Volke lari dari rumah lantas bunuh diri dengan menggorok lehernya, 100 meter dari apartemen mereka yang jadi lokasi pembunuhan.
"KJRI terus berkorodinasi dengan Polis Brisbane yang sedang melakukan penyiasatan atas kematian Mayang, namun hasilnya belum muktamat," imbuh keterangan tertulis dari pemerintah.
Media Australia ramai menceritakan bahawa Mayang punya nama asli Febri Andriyansah. Bila menilik akaun Facebook dengan nama Mayang Prasetyo, mendiang memang sempat bekerja sebagai penari kabaret khusus transgender. Laman Facebook mendiang juga ramai ucapan bela sungkawa, dari kawan-kawan Mayang di komuniti transgender.
Akhbar The Courier Mail menghubungi salah satu sahabat korban. Dia
bercerita bahawa Mayang dan Volke menikah di Eropah setelah bertemu di
sebuah kapal pesiaran.
sumber:merdeka.com
No comments:
Post a Comment