Rabu, 22 Oktober 2014
. Seorang gadis Yazidi yang diberi nama samaran Narin berjaya melarikan
diri dari kaum militan ISIS. Namun dia sangat terluka oleh penderitaan
yang dialaminya.
LONDON, KOMPAS.com — Seorang wanita
muda Yazidi, yang telah dipaksa menjadi budak seks oleh Negara Islam
atau ISIS, memohon pihak Barat mengebom rumah bordil di mana dia
ditawan. Wanita itu mengaku, kaum militan ISIS memerkosanya 30 kali
hanya dalam waktu beberapa jam.
Wanita tak dikenal itu, yang diketahui dikurung sebagai tawanan ISIS di suatu tempat di Irak barat, telah ditangkap ISIS dalam pembantaian di Sinjar pada awal Ogos lalu.
Sebuah kelompok yang sedang meningkatkan kesedaran orang akan penganiayaan ISIS terhadap kaum wanita di wilayah yang dikawalkan kelompok itu di Timur Tengah mengatakan, wanita tersebut telah menghubungi para pejuang Peshmerga Kurdis melalui telepon. Dalam pembicaraan telepon, dia memohon agar rumah bordil tersebut dibom sehingga para wanita yang dijadikan budak seks oleh ISIS boleh keluar dari kesengsaraan mereka.
Wanita tak dikenal itu, yang diketahui dikurung sebagai tawanan ISIS di suatu tempat di Irak barat, telah ditangkap ISIS dalam pembantaian di Sinjar pada awal Ogos lalu.
Sebuah kelompok yang sedang meningkatkan kesedaran orang akan penganiayaan ISIS terhadap kaum wanita di wilayah yang dikawalkan kelompok itu di Timur Tengah mengatakan, wanita tersebut telah menghubungi para pejuang Peshmerga Kurdis melalui telepon. Dalam pembicaraan telepon, dia memohon agar rumah bordil tersebut dibom sehingga para wanita yang dijadikan budak seks oleh ISIS boleh keluar dari kesengsaraan mereka.
Dia mengatakan kepada para pejuang Kurdis bahawa dirinya telah begitu sering diperkosa. Bahkan, dia tidak boleh ke tandas. Penderitaannya begitu mengerikan sehingga dia merancang untuk bunuh diri, bahkan jika akhirnya pun dibebaskan.
Rincian pengalaman brutal wanita di tangan ISIS itu muncul dalam sebuah wawancara dengan aktivis Kurdis yang menggelar demonstrasi di London guna meningkatkan kesedaran orang akan penderitaan wanita di Timur Tengah. Dalam sebuah wawancara dengan BBC World Service, seorang lelaki yang diidentifikasi sebagai Karam menggambarkan bagaimana seorang temannya yang ikut dengan Peshmerga menerima telepon perempuan Yazidi itu.
Karam mengatakan, wanita itu menangis di telepon. "Jika kalian tahu di mana posisi kami, silakan mengebom kami ... Tidak ada kehidupan setelah ini. Saya akan tetap bunuh diri, yang lain telah bunuh diri pagi ini," kata wanita itu sebagaimana dikutip Karam. "Saya pernah diperkosa 30 kali dalam waktu beberapa jam. Saya tidak boleh pergi ke tandas. Silakan bom kami," kata Karam menirukan pengakuan wanita tersebut.
Kelompok aktivis Kurdis, di mana Karam ikut serta di dalamnya, melakukan aksi tunjuk perasaan di pusat kota London demi meningkatkan kesedaran orang akan penderitaan kaum wanita yang hidup di bawah penindasan brutal ISIS. Di antara aksi mereka baru-baru ini adalah penyelenggaraan sebuah tiruan pasar budak. Dalam pasar budak palsu itu, sejumlah wanita yang mengenakan nikab dirantai bersama-sama. Sementara lelaki bertopeng menggunakan pembesar suara untuk melelong mereka ke penawar tertinggi.
Minggu lalu, PBB menegaskan bahawa ribuan warga Yazidi dibantai saat ISIS menyapu Irak utara pada Ogos lalu. Pembantaian tersebut menyerupai adegan dalam peristiwa di Bosnia Srebrenika.
Para penyiasat kini menyimpulkan bahawa lebih dari 5,000 warga Yazidi ditembak mati dalam serangkaian pembantaian oleh ISIS. Selain itu, 5,000-7,000 wanita juga ditahan di pusat penahanan darurat, di mana mereka entah telah dibawa dan dijual ke perbudakan atau diserahkan kepada para militan sebagai selir.
Lima pusat penahanan di kota Tal Afar diperkirakan telah menampung sekitar 3,500 wanita dan anak-anak.
Editor | : Egidius Patnistik |
Sumber | : Daily Mail |
No comments:
Post a Comment